
Sebanyak 375 sampel takjil di sejumlah lokasi diperiksa oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur pada periode 1-11 Maret 2025. Hasilnya, ditemukan 4 takjil mengandung formalin.
"Kami mendapati takjil berupa tahu, mi kuning, risol dan martabak positif formalin. Sampel ini sedang dilakukan uji konfirmasi ke Labkesda," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy.
Kegiatan pengawasan takjil ini rutin dilakukan setiap Ramadhan dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumen yang ingin menikmati takjil di wilayah Jakarta Timur. Pemeriksaan takjil ini sudah dilakukan di Kelurahan Jatinegara Kaum, Jatinegara, Kayu Putih, Pulogebang, Cakung Barat dan Kebon Pala. Pengecekan takjil ini akan terus dilakukan di wilayah kelurahan lain hingga akhir Ramadhan.
"Kami juga terus mengedukasi pedagang untuk ikut memastikan makanan atau minuman yang dijual tidak mengandung formalin, boraks, metanil yellow dan rhodamin B," katanya.
Herwin berharap, melalui pengawasan takjil dan edukasi yang dilakukan, masyarakat akan terbebas dari makanan dan minuman yang dapat membahayakan kesehatan. Herwin juga meminta para pelaku usaha untuk berkomitmen menjual dagangannya yang aman dikonsumsi masyarakat. Masyarakat juga harus bisa mengetahui ciri-ciri produk yang mengandung zat kimia berbahaya.
"Sangat penting bagi kita untuk memastikan pangan aman konsumsi dan sehat," tegas Herwin. (Ant/E-3)