Zoom Luncurkan AI Companion, Chatbot Bertenaga Kecerdasan Buatan

2 weeks ago 19
Zoom Luncurkan AI Companion, Chatbot Bertenaga Kecerdasan Buatan Logo Zoom(Medcom)

ZOOM Communications Inc terus memperkuat posisi mereka di pasar teknologi komunikasi dengan meluncurkan AI Companion, sebuah chatbot bertenaga Kecerdasan Buatan (AI), yang dirancang khusus untuk diintegrasikan dalam platform Zoom Workplace.

Pengembangan berkelanjutan telah membuat platform ini semakin responsif terhadap perintah pengguna. AI Companion tidak hanya mampu membuat transkrip otomatis, tetapi juga merangkum hasil rapat yang dihadiri, bahkan dapat menghasilkan dokumen.

Secara umum, AI Companion memiliki akses ke seluruh data pekerja, karena keberadaannya tidak terbatas pada fitur rapat saja melainkan juga mencakup fitur percakapan dan lainnya. 

Meskipun terintegrasi dalam berbagai fitur, Zoom berkomitmen untuk menjaga keamanan data pengguna.

Solutions Engineer di Zoom Sheena Sacdalan mengungkapkan bahwa mereka tidak akan menggunakan data pengguna untuk melatih AI mereka. Perusahaan komunikasi ini hanya memanfaatkan data yang tersedia secara publik atau membeli data dari berbagai pihak.

"Kami tidak menggunakan data pelanggan untuk pelatihan. Kami memanfaatkan data yang ada secara publik dan juga membeli data untuk keperluan pelatihan. Kadang-kadang, kami juga membuat data untuk keperluan tersebut," jelas Sheena saat acara Zoom Day Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (27/2).

Mengenai tingkat akurasi dari AI Companion, perwakilan Zoom Rudy Bagus menambahkan, "Seperti yang Anda lihat, ada catatan kecil di bawah saat saya memberi perintah, yang menunjukkan bahwa AI dapat melakukan kesalahan. Kami selalu menyediakan opsi untuk mengedit dan meningkatkan akurasi. Kami tidak bisa menjamin akurasi 100%, namun kami sarankan agar Anda memeriksa kembali hasilnya dan melakukan edit untuk meningkatkan ketepatan. "

Strategi Pengembangan dan Integrasi

Dalam hal rencana pengembangan AI Companion, Kepala Zoom Asia Lukas Lu menyatakan, "Dari perspektif kami, AI bukanlah teknologi yang berdiri sendiri. Kami memanfaatkannya bersama Zoom untuk berinteraksi dengan aplikasi lain. Saat ini, kami sudah bekerja sama dengan Microsoft, Google, Salesforce, Workday, dan banyak lagi. Itulah cara kami melihat AI agar dapat bekerja sama dengan pihak ketiga secara optimal. "

Hal ini menunjukkan bahwa Zoom lebih memfokuskan pada integrasi AI Companion dengan aplikasi pihak ketiga, ketimbang mengembangkan aplikasi yang berdiri sendiri.

Zoom juga menyoroti pentingnya adaptasi platform mereka mengikuti tren kerja hybrid. Menanggapi perkembangan penggunaan platform virtual di era pascapandemi, Lukas menjelaskan, "Meskipun ada anggapan bahwa 100% karyawan kembali ke kantor, kenyataannya tidak begitu. Misalnya, jika seseorang merasa kurang sehat, praktik terbaik adalah bekerja dari rumah. Namun, hal ini tidak menghalangi mereka untuk terhubung secara virtual dengan yang lain di kantor. Jadi, benar bahwa setiap skenario memerlukan pendekatan hybrid."

Zoom terus mengembangkan fitur-fitur yang mendukung kerja hybrid, seperti kemampuan untuk meringkas rapat secara langsung di tempat menggunakan ponsel, serta fitur avatar kustom yang memungkinkan pengguna merekam video dengan avatar digital mereka.

Fitur-Fitur Tambahan

AI Companion juga dilengkapi kemampuan terjemahan bahasa dengan dukungan hampir 40 bahasa. Pengguna juga dapat menyesuaikan gaya bahasa AI Companion, mulai dari formal hingga kasual.

Zoom telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi terkemuka untuk mengembangkan AI Companion, di antaranya OpenAI, Anthropic, Meta, Cohere, dan Slama. 

"Kami menganggap ini sebagai pendekatan kolaboratif, dan kami memiliki beberapa mitra yang bekerja sama dengan kami," jelas Lucas.

Meskipun teknologinya cukup canggih, AI Companion dirancang khusus untuk meningkatkan produktivitas pengguna di platform komunikasi Zoom. 

Daripada meluncurkan aplikasi mandiri, Zoom lebih memilih untuk mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi pihak ketiga.

"Kami melihat AI bukan sebagai produk yang berdiri sendiri. Kami memanfaatkan AI dalam Zoom untuk berinteraksi dengan aplikasi lainnya. Sebagai contoh, saat ini kami sudah dapat bekerja sama dengan Microsoft, Google, Salesforce, Workday, dan lainnya," ungkap Lucas.

Dengan kehadiran AI Companion, Zoom terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna di era kerja hybrid, dengan penekanan pada akurasi, keamanan data, dan integrasi yang mulus dengan aplikasi pihak ketiga. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |