Zelenskyy Ogah Minta Maaf ke Trump

2 weeks ago 13
Zelenskyy Ogah Minta Maaf ke Trump Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersama Presiden AS Donald Trump(Tangkapan layar/Ist)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak menjawab secara tegas apakah ia berutang permintaan maaf kepada Presiden AS Donald Trump. Zelenskyy menegaskan bahwa ia tidak melakukan sesuatu yang buruk.

Perdebatan panas terjadi selama pertemuan antara Trump dan Zelenskyy di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2). Pertemuan itu awalnya bertujuan untuk penandatanganan kesepakatan mineral antara kedua negara.

"Saya pikir kita harus sangat terbuka dan jujur. Dan saya tidak yakin bahwa kami telah melakukan sesuatu yang buruk,” kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

Menyebut pertengkaran publik itu tidak baik untuk kedua pihak, Zelenskyy menegaskan dirinya menghormati Trump dan rakyat Amerika.

Ia pun menyatakan terima kasih kepada Trump dan Kongres AS atas dukungan mereka terhadap Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Menurut dia, AS dan Ukraina “harus berada di pihak yang sama”.

“Ini sangat penting untuk menghentikan (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” katanya.

Zelenskyy mengatakan Ukraina siap menandatangani kesepakatan mineral, yang bisa menjadi langkah pertama menuju jaminan keamanan. Ia menolak gencatan senjata yang adil tanpa jaminan keamanan.

"Ini sangat sensitif bagi rakyat kami. Mereka hanya ingin mendengar bahwa Amerika ada di pihak kami dan bahwa Amerika akan tetap bersama kami," kata Presiden Ukraina itu.

Lebih lanjut, Zelenskyy mengatakan ia tidak dapat mengubah sikap rakyat Ukraina terhadap Rusia.

"Dan saya tidak menginginkannya. Mereka membunuh kami, saya tidak bisa mengatakan ‘berhenti saja’, karena semua orang takut Putin akan kembali besok. Kami menginginkan perdamaian yang adil dan abadi. Itu benar. Kami menginginkan jaminan keamanan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Ukraina Zelensky harus meminta maaf setelah pertemuannya dengan Trump. 

Rubio, yang menghadiri pertemuan tersebut, mempertanyakan apakah Zelensky benar-benar menginginkan perdamaian dalam perang Ukraina dengan Rusia.

Dalam wawancara dengan Kaitlan Collins dari kantor berita CNN, Rubio berpendapat bahwa Zelensky “mengubah hal ini menjadi kegagalan baginya,” dan oleh karena itu harus bertanggung jawab.

“Dia tidak perlu masuk ke sana dan bersikap antagonis,” katanya di The Source dan dikutip Kyiv Post. (Ant/P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |