
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa pancaroba, yaitu transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. Fenomena ini diperkirakan terjadi pada periode April hingga Juni 2025, dengan sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau.
“Selama periode masa pancaroba, hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat pada pagi hingga siang yang menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil,” kata BMKG dalam keterangan resmi, Selasa (8/4).
BMKG menjelaskan, pemanasan permukaan yang kuat pada pagi hingga siang hari dapat memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb). Awan ini berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Bahkan, dalam kondisi tertentu, juga dapat terjadi hujan es dan angin puting beliung.
“Karakteristik hujan pada masa pancaroba cenderung tidak merata dan berlangsung dalam durasi yang singkat,” tambah BMKG.
Dalam menghadapi fenomena ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. “Pastikan untuk mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah terbawa angin, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang sudah rapuh saat hujan deras, dan selalu perbarui informasi cuaca terkini,” ujar BMKG.
BMKG juga merilis prospek cuaca dalam sepekan ke depan. Pada periode 8–10 April 2025, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, serta wilayah pegunungan di Papua. Sementara itu, potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Maluku.
Untuk periode 11–14 April 2025, hujan sedang hingga lebat diperkirakan akan melanda Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Pegunungan. Angin kencang diprediksi terjadi di Aceh, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Menghadapi potensi ini, BMKG mengingatkan agar masyarakat:
-
Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir.
-
Berhati-hati saat berkendara di jalan licin.
-
Siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
-
Rutin memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG di www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, dan aplikasi InfoBMKG.
“Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru. Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” pungkas BMKG. (H-4)