UMS Didorong Jadi Pelopor Perubahan, PTMA Hadapi Tantangan Pangsa Mahasiswa Nasional

1 day ago 4
UMS Didorong Jadi Pelopor Perubahan, PTMA Hadapi Tantangan Pangsa Mahasiswa Nasional Rektor UMS Prof Harun Joko Prayitno melantik lima wakil rektor untuk peneguhan menuju WC Leader University. (MI/Widjajadi)

Perguruan Tinggi Muhammadiyah & 'Aisyiyah (PTMA) memiliki tantangan strategis untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kenaikan mahasiswa. 

Hal ini menjadi penegasan  Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Bambang Setiaji ketika menghadiri pelantikan lima wakil rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Gedung Mohammad Djazman, Pabelan, Rabu (4/6/2025).

Menurut dia, hasil olahan data Diktilitbang PP Muhammadiyah, dari tahun 2019-2023, tren mahasiswa nasional naik dari 7 juta ke 9 juta. Predikai puncak bisa dikisaran 20 juta. "Sedangkan PTMA berkisar pada 640.000 mahasiswa untuk seluruh PTMA. Jumlah itu tidak turun, tapi yang lain memang bergerak lebih cepat. Jadi kita harus hati hati ," kata mantan rektor UMS itu.

Dia beberkan, pada tahun 2019, persentase antara mahasiswa nasional dibandingkan dengan PTMA adalah sebesar 9%. Namun saat ini persentasenya susut jadi tinggal 7%. Dia khawatir akan menginjak angka 5% jika tidak ada perubahan yang strategis. " Ya, langkah strategisnya adalah langkah mendasar, dengan merubah paradigma," imbuh Bambang Setiaji 

Ia tegaskan, langkah paling strategis adalah meniru langkah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, yakni merubah masyarakat jahiliyah menjadi knowledge based society.

Dia berpesan untuk menjadi organisasi pembelajar dan berubah. Seperti langkah yang sedang dikerjakan Rektor UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, yang memberikan kesempatan untuk memperkuat sumber daya manusia seperti kesempatan mengikuti konferensi dan menerbitkan jurnal terindeks Scopus. "Saya minta UMS menjadi pelopor," sergah Bambang yang diamini segenap pimpinan akademik UMS.

Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menggaris bawahi terkait merosotnya jumlah mahasiswa di beberapa program studi yang dianggapnya sudah kuno. Sebab, lanuit dia, di sisi lain, prodi terkait dengan teknologi informasi mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Karena itu, Diktilitbang Muhammadiyah menawarkan 3 langkah untuk kemajuan, yaitu Quantum, Quality, dan Quest.

Quantum adalah memiliki cakrawala ke depan, tidak puas dengan yang ada. Quality dengan fokus pada manajemen sumber daya manusia, manajemen kualitas, peningkatan sarana prasarana, keuangan, dan manajemen konsumen. Dan Quest adalah menggerakkan semua komponen untuk belajar dan berubah agar unggul, kompeten, dan menjadi seorang creator.

"Mudah mudahan ya, jangan main main. Sebab situasinya penuh perubahan dan kita harus terjun, jangan menjadi penonton. Jaya terus UMS," lugas Bambang Setiaji 

Pada bagian lain, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Harun Joko Prayitno berharap dengan dilantiknya lima wakil rektor baru periode 2025-2029, Rabu (4/6), UMS semakin bergerak  menjadi World Class University Leader. 

Mereka yang lantik adalah  Wakil Rektor I, Prof. Ihwan Susila yang membawahi bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Pengembangan Talenta - inovasi.

Lalu  Wakil Rektor II, Prof. Dr. apt. Muhammad Da’i  untuk bidang Keuangan, Investasi, dan Aset, Wakil Rektor III, Dr. Mutohharun Jinan mengelola bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan Pengkaderan, dan Alumni.

Selanjutnya Wakil Rektor IV, Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, mengurusi bidang Manajemen Sistem Informasi, Manajemen SDM, dan Organisasi, serta terakhir Wakil Rektor V, Prof. Ir. Supriyono bertanggung jawab bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan, dan Urusan Internasional. 

"Kami berkomitmen membangun bersama-sama, dan menempatkan UMS  sebagai World class University Leader," ungkap Harun.

Ada 8 program prioritas, untuk percepatan WC University Leader, yang dimulai dari  Input Leader Mahasiswa, Input Leader SDM, Input Leader Pendapatan. Lalu  Proses Leader Modernisasi Sistem & Sarpras, Proses Leader Vertikal-Horizontal, Output Unggul, Outcome University dengan menjadikan UMS Berdampak, menuju Beyond University atau WCU-Leader Market. 

Pada kesempatan itu, Harun juga memperkenalkan tagline #1 atau One, #1-AUM, #1-Riset
#1-PkM, #1-Scopus, #1-Penggerak Asta Cita, #-1 Inbound-Outbound, dan #-1 Intern Conf Presenter. 

Tagline tersebut mendorong dosen, tenaga pendidik ( tendik ) dan guru besar agar berdampak, baik melalui riset maupun aksi nyata melalui pengabdian, utamanya pada masyarakat akar rumput Muhammadiyah.

"Alhamdulillah, kini UMS mengambil peran menjadi khutwah  pelopor Kampus Berdampak, Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan dan 3T bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, Pertanian, Kehutanan, dan bersama LPDP," pungkas Prof Harun. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |