
POJOK Pintar Manajemen (Popinman), forum diskusi daring yang diinisiasi PPM Manajemen, kembali digelar dengan tema Leading with Empathy: Building Engagement through Human-Centered Customer Experience.
Dalam webinar ini, para peserta diajak menggali strategi membangun keterlibatan pelanggan secara autentik melalui komunikasi empatik dan desain layanan yang berpusat pada manusia.
Tak hanya mengangkat urgensi pendekatan human-centered dalam membangun loyalitas dan pertumbuhan bisnis jangka panjang, Popinman kali ini juga jadi momen perkenalan empat solusi pembelajaran terbaru dari Divisi PPM In-House Learning.
"Empat solusi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pengembangan 5 most in-demand skills in 2025 versi Forbes, sekaligus mendukung transformasi organisasi dalam menghadapi tantangan zaman," kata Kepala Divisi PPM In-House Learning Meinita Nurul Rahmawati, di Jakarta, Selasa (10/6).
Dia menjelaskan solusi pertama yakni AI fluency sebagai the new digital literacy. Pembelajaran ini membekali karyawan dengan pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
"Solusi ini menyiapkan peserta untuk memulai perjalanan sebagai AI power users serta mengembangkan pola pikir adaptif dan inovatif melalui pemanfaatan teknologi secara etis dan produktif," tuturnya.
Kedua, strategic foresight and complex problem-solving. Solusi ini untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam mendeteksi tren, menyusun skenario masa depan, dan mengambil keputusan strategis di tengah ketidakpastian. Program ini juga memperkuat kesiapan organisasi dalam memimpin perubahan secara visioner.
Ketiga, emotional intelligence sebagai the human edge. Solusi ini fokus pada pembangunan kultur organisasi yang inklusif dan resilien. Solusi ini juga menekankan peningkatan kualitas kepemimpinan, pengelolaan kerja multigenerasi, serta penurunan turnover melalui pendekatan emosional yang kuat.
Terakhir, sustained reputation through effective crisis communication. Solusi ini membentuk kesiapan organisasi dalam mengelola komunikasi krisis. Dengan protokol sistematis dan kemampuan mengambil kendali narasi publik, reputasi organisasi dapat dijaga bahkan di tengah eskalasi.
“Kami memperkenalkan solusi ini sebagai respons konkret atas kebutuhan organisasi masa kini, yang dituntut gesit secara digital, tetapi tetap tangguh secara emosional dan strategis,” ujarnya.
“Dengan menggabungkan foresight, empati, AI literacy, dan manajemen reputasi, kami ingin membantu organisasi Indonesia naik kelas, bukan hanya adaptif, tapi juga proaktif dan berdaya tahan tinggi,” lanjutnya.
PPM Manajemen, jelas dia, juga terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pembelajaran organisasi melalui beragam inovasi.
"Kehadiran empat solusi pembelajaran ini jadi bagian dari komitmen untuk mendampingi transformasi organisasi secara menyeluruh, holistik, dan berdampak jangka panjang," tutup Meinita.
Selama lebih dari 57 tahun, PPM Manajemen menjadi mitra organisasi pemerintah, BUMN, swasta, dan organisasi nirlaba dalam berbagi pengalaman di bidang pembelajaran teori dan praktik manajemen.
Saat ini PPM Manajemen menyediakan solusi manajemen terintegrasi melalui program pengembangan eksekutif (executive development program), program pelatihan sertifikasi, pembelajaran inggriya (in-house learning), riset dan konsultansi, asesmen SDM, dan Sekolah Tinggi Manajemen.(H-2)