Tidur Berlebihan Bisa Jadi Tanda Depresi: Kenali Gejala dan Risikonya

2 days ago 14
 Kenali Gejala dan Risikonya Tidur lebih dari 9 jam setiap hari bisa menjadi gejala depresi yang serius. Kenali hubungan antara oversleeping, hypersomnia, dan gangguan suasana hati.(freepik)

TIDUR yang berkepanjangan, atau yang dikenal sebagai oversleeping, semakin diakui sebagai salah satu indikasi paling signifikan yang terkait dengan depresi. Fenomena ini bukan hanya sekadar kebiasaan tidur yang berlebihan, melainkan merupakan bagian dari pola gangguan tidur yang rumit dan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental

Menurut berbagai studi medis, diperkirakan sekitar 15% orang yang mengalami depresi mengalami kondisi bernama hypersomnia. Ini adalah keadaan di mana seseorang tidur lebih dari 9 - 10 jam setiap hari secara teratur, tetapi tetap merasa lelah dan tidak segar setelah bangun. 

Gejala ini sering kali tidak disadari oleh penderita atau dianggap sebagai cara bagi tubuh untuk pulih. Padahal, tidur yang berlebihan bisa memperburuk kondisi emosional dan fisik seseorang, terutama jika berlangsung dalam waktu lama tanpa perawatan yang tepat. 

Selain itu, hypersomnia dalam konteks depresi sering muncul bersama dengan gejala lain, seperti kehilangan motivasi, perubahan nafsu makan, dan kesulitan fokus, yang semuanya meningkatkan kemungkinan adanya gangguan suasana hati yang lebih serius. 

Peningkatan Depresi

Kebiasaan tidur yang berlebihan bukan hanya merupakan gejala, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan depresi. Tidur dalam waktu lama dapat mengurangi energi, menambah rasa malas, serta meningkatkan perasaan terasing dan tidak berdaya. Selain itu, oversleeping dihubungkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, diabetes, bahkan kematian prematur. 

Orang yang menderita depresi atipikal adalah kelompok yang paling sering mengalami hypersomnia. Mereka biasanya sensitif terhadap penolakan sosial dan mengalami perubahan suasana hati yang tidak stabil. Individu dengan gangguan afektif musiman (SAD) juga menunjukkan tanda-tanda tidur berlebihan, terutama pada musim dengan pencahayaan yang minim. 

Gejala tidur yang berlebihan yang berlangsung selama dua minggu atau lebih perlu dicurigai sebagai indikasi awal adanya gangguan depresi. Banyak waktu yang dihabiskan di tempat tidur, disertai rasa tidak segar saat bangun, dapat menjadi tanda awal yang sering diabaikan. 

Layanan kesehatan Mental

Fenomena ini dapat terjadi di mana saja, baik di area perkotaan maupun pedesaan. Layanan kesehatan mental kini sudah tersedia di banyak fasilitas kesehatan, dan masyarakat diajak untuk mencari pertolongan profesional dengan cepat jika menyadari adanya perubahan pola tidur yang ekstrem. 

Mengatasi depresi yang disertai tidur berlebihan meliputi terapi kognitif, penggunaan obat antidepresan, serta perubahan gaya hidup seperti menjaga rutinitas tidur yang teratur dan berolahraga secara teratur. Dalam beberapa kasus, terapi cahaya juga diterapkan, terutama bagi pasien yang mengalami gangguan musim. (health clevad clinic/healthline/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |