
MUSIM haji tahun 2025 diperkirakan masih terjadi cuaca ekstrem tinggi dan cuaca sangat panas. Sesuai data Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) menyebutkan suhu panas pada musim haji kali ini berkisar 45 hingga 47 derajat celsius.
Karena itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, H Abdullah AR mengimbau kepada Jemaah Calon Haji (JCH) di wilayah tugasnya itu supaya mewaspadai keadaan buruk tersebut. Jemaah harus bersahabat atau menyesuaikan diri dengan keadaan.
Merespons suhu panas itu, jemaah perlu mempersiapkan diri sejak sebelum berangkat atau saat masih dikampung halaman. Di antaranya adalah menjaga stamina dan tidak melakukan aktivitas berat menjelang keberangkatan.
Lalu menjaga pola makan dan pola hidup sehat sehingga kondisi fisik tetap bugar. Istirahat yang cukup bila tidak ada kegiatan penting serta jangan begadang sampai larut malam.
Kemudian sesampai di tanah suci perbanyak minum air putih sesuai anjuran medis. Lalu menggunakan fasilitas kesehatan serta menggunakan payung bila matahari menyengat.
Berikutnya tidak banyak berkeliaran keluar tempat penginapan kalau bukan untuk beribadah atau kepentingan mendasar. Paling penting selalu tengadahkan tangan memohon kesehatan, kesempurnaan ibadah dan memperoleh haji mabrur.
"Jangan mengabaikan aturan, jauhi membanggakan diri dan tidak meremehkan orang lain" tutur Abdullah AR.
Adapun bersasarkan data analisa dari Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM), musim haji kali ini merupakan tahun terakhir berada pada kondisi suhu panas paling tinggi rata-rata 45 hingga 47 derajat celcius.
Setelah itu atau pada musim haji tahun 2026 akan memasuki musim semi selama 8 tahun ke depan. Lalu setelah 8 tahun berturut-turut itu akan beralih lagi ke musim dingin yang juga hingga 8 tahun berturut-turut setelahnya. Setelah 16 tahun itu atau memasuki tahun ke 17, suhu pada musim haji kembali terulang musim panas.(H-2)