Studi: Pria 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Sindrom Patah Hati

9 hours ago 1
 Pria 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Sindrom Patah Hati Pria patah hati(Dok. Freepik)

SINDROM patah hati bukan hanya istilah puitis. Sebuah studi medis terbaru membuktikan bahwa kondisi ini benar-benar bisa menyebabkan kematian—dan pria ternyata jauh lebih rentan dibanding wanita.

Apa Itu Sindrom Patah Hati?

Dalam dunia medis, sindrom patah hati dikenal sebagai takotsubo cardiomyopathy. Ini adalah kondisi serius di mana otot jantung tiba-tiba melemah, biasanya akibat stres emosional atau fisik yang ekstrem.

Gejalanya mirip serangan jantung: nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung tidak normal—meskipun tidak ada penyumbatan arteri.

Studi Ungkap Risiko Kematian Lebih Tinggi pada Pria

Penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association menemukan fakta mengejutkan: pria dua kali lebih mungkin meninggal akibat sindrom patah hati dibanding wanita. Meskipun 83% penderitanya adalah perempuan, angka kematian pria mencapai 11,2%, sementara wanita hanya 5,5%.“Kami terkejut karena meskipun wanita lebih sering mengalaminya, pria justru yang lebih mungkin kehilangan nyawa,” ungkap peneliti utama, Dr. Nathan Bagur, seperti dikutip dari People.

Kenapa Pria Lebih Rentan?

Ada beberapa faktor yang diyakini menjadi penyebab utama:

1. Stres Fisik Lebih Berat

Berbeda dari wanita yang sering mengalami sindrom ini karena stres emosional (seperti kehilangan orang tercinta), pria lebih banyak terpicu oleh trauma fisik serius, seperti kecelakaan, infeksi berat, atau operasi besar. Stres jenis ini memberikan beban lebih ekstrem pada jantung.

2. Minim Dukungan Emosional

Penelitian sosial menyebutkan pria cenderung enggan mengekspresikan emosi atau mencari bantuan psikologis, yang bisa memperburuk dampak stres.

3. Risiko Komplikasi Lebih Tinggi

Kasus takotsubo pada pria lebih sering berkembang menjadi komplikasi seperti syok kardiogenik, stroke, atau bahkan gagal jantung kongestif, yang memperbesar peluang kematian.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

  1. Nyeri dada mendadak
  2. Sesak napas
  3. Detak jantung tidak teratur
  4. Kelelahan ekstrem setelah peristiwa emosional atau fisik

Langkah Pencegahan

  1. Kelola stres dengan sehat: meditasi, konseling, dan relaksasi.
  2. Bangun support system: jangan ragu berbagi beban emosional.
  3. Periksa jantung secara berkala: terutama jika punya riwayat stres berat.

Kesimpulan

Sindrom patah hati bukan sekadar mitos romantis. Ia nyata, berbahaya, dan bisa mematikan—terutama bagi pria. Dengan memahami gejala dan penyebabnya, Anda bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat sebelum terlambat. (Journal of the American Heart Association/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |