1 week ago
8
Salat Jumat Pertama Bulan Ramadan di Masjid Al-Aqsa.(Anadolu )
MESKIPUN ada pembatasan ketat Israel, sekitar 90.000 jamaah Palestina berkumpul untuk salat Jumat pertama Ramadan di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
“Sekitar 90.000 jamaah menghadiri salat Jumat di Masjid Al-Aqsa,” kata Sheikh Azzam al-Khatib, direktur jenderal Wakaf Islam di Yerusalem, kepada Anadolu.
Pasukan polisi Israel dikerahkan secara besar-besaran di sekitar masjid dan di seluruh Kota Tua Yerusalem untuk membatasi masuknya jamaah.
Pada hari Kamis (6/3), polisi Israel mengumumkan bahwa 3.000 petugas akan ditempatkan di Yerusalem Timur pada hari Jumat (7/3).
Pihak berwenang Israel juga memberlakukan pembatasan ketat terhadap jamaah dari Tepi Barat yang diduduki karena berupaya mencapai Yerusalem.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel mencegah puluhan ribu warga Palestina melintasi pos pemeriksaan militer di sekitar Yerusalem untuk mencapai Al-Aqsa.
Pada hari Kamis (6/3), Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan hanya pria berusia di atas 55 tahun, perempuan berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang akan diizinkan memasuki masjid.
Para jamaah juga diharuskan untuk memperoleh izin keamanan terlebih dahulu dan menjalani pemeriksaan ketat di tempat-tempat penyeberangan yang ditentukan.
Meskipun ada tindakan ini, warga Palestina dari Yerusalem dan kota-kota Arab di Israel tetap mendatangi masjid tersebut.
Kelompok relawan, termasuk penjaga Al-Aqsa, pramuka dan tim keamanan, membantu para jamaah.
Dalam khotbahnya, Muhammad Salim Muhammad Ali, khatib Jumat Masjid Al-Aqsa, memuji para jamaah atas tekad mereka untuk mencapai masjid tersebut meskipun adanya pembatasan dari Israel dan mendesak adanya upaya lebih lanjut untuk melindungi dan mengunjungi tempat suci tersebut.
Di akhir doa, para jamaah menggelar salat jenazah bagi warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. (Fer/I-1)
