
ANIMO warga Kabupaten Purwakarta untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan metode vasektomi tergolong tinggi.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menganjurkan KB vasektomi bagi pria sebagai syarat untuk penerima bansos.
Program vasektomi yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,(DPPKB) Kabupaten Kabupaten Purwakarta dan Dinas DP3AKB Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di Klinik Wijayakusumah, Purwakarta, Rabu (4/6).
Program ini merupakan bagian dari pelayanan publik “Nganjang ka Warga” yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan diimplementasikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta.
Puluhan Pria mengikuti program itu dengan berbagai alasan. Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapat bingkisan sembako dan uang saku sebesar Rp500 ribu.
Nugraha Setian, 42, warga Purwakarta penerima KB vasektomi, mengaku antusias mengikuti program ini karena berharap kesejahteraan keluarganya meningkat.
"Alasannya saya pertama saya kasihan sama keluarga, mudah-mudahan kesejahteraan saya meningkat," paparnya.
Sementara Hendra Gunawan, 49, mengikuti program vasektomi karena merasa sayang sama istrinya. Apalagi dirinya sudah memiliki dua anak yang masih kecil.
"Karena saya sayang sama istri dan sudah memiliki dua anak yang kini sedang duduk di bangku sekolah. Bagi kami dua anak cukup," ungkapnya.
Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Purwakarta Yayat Hidayat mengatakan untuk pelaksanaan program vasektomi yang mendaftar 34 peserta. Mereka harus menjalani terlebih dulu proses pemeriksaan kesehatan.
"Kalau yang daftar hari ini 34 orang. Namun belum tentu semuanya lolos dalam pemeriksaan," paparnya.
Sementara, Iin, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga ( DP3AKB) Provinsi Jawa Barat membantah jika meningkatnya peserta vasektomi demi bansos.
"Ini kegiatan rutin. Tidak ada kaitannya dengan bansos. Kegiatan ini juga sudah lama diagendakan" tandasnya.