
KETUA Umum PSSI Erick Thohir menyambut hangat peluncuran produk reksa dana sepak bola pertama di Indonesia, oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Trimegah Asset Management, yang bekerja sama dengan Yayasan Bakti Sepak bola Indonesia, Kamis (27/2). Target nilai transaksi dari produk reksa dana ini mencapai Rp200 miliar.
Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih juga untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan sepak bola Indonesia dengan menyumbangkan sebagian dari hasil pendapatan manajer investasi kepada Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia memiliki berbagai program yang bertujuan untuk mendukung keberlanjutan sepak bola Indonesia, termasuk memberikan bantuan kepada mantan pemain Tim Nasional (legenda) melalui pengembangan karier, kesejahteraan, dan pemberdayaan mereka setelah pensiun dari dunia sepak bola
"Terobosannya menarik karena kembali dengan dinamika program yang ada banyak sekali. Dan memang saya kasih ke yayasan, PSSI sendiri fokus ke timnas Indonesia, program-program timnas,” kata Erick di Jakarta, Kamis (27/2).
“Untuk reksa dana ini saya pikir ada beberapa program yang memang yayasan bisa bantu PSSI. Seperti misalnya, saya tidak tau nantinya berapa dana yang terkumpul," kata dia.
Berbagai program itu dianggap Erick tidak semua bisa masuk ke pendanaan PSSI. Terdapat pula program-program untuk membantu pendanaan individu karena ada beberapa pemain Indonesia berkualitas bagus, yang harus menjalani kegiatan belajar di Eropa.
PSSI berusaha mengembangkan sisi bisnis industri sepak bola. Belum lama ini, PT Garuda Sepak bola Indonesia (GSI) atas nama PSSI, bekerja sama dengan produsen kendaraan listrilk, Vinfast.
PSSI juga sejak tahun lalu mengikat kerjasama dengan produsen apparel dalam negeri, Erspo, untuk memasok jersi timnas Indonesia.
Seemntara itu, Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Philmon Samuel Tanuri, mengatakan Trimegah menargetkan dana kelolaan pada produk “Reksa Dana Pendapatan Tetap Trimegah Sepak Bola Merah Putih” dapat mencapai hingga Rp 200miliar pada tahap awal.
“Target awal, mungkin Rp 100 miliar-Rp 200 miliar dulu untuk tahap pertama. Kalau momentumnya bagus, market-nya mendukung, kami harapkan bisa lebih dari itu,” katanya di lokasi yang sama.
Dia menambahkan, momentum yang ada seiring dengan kebangkitan tim nasional Indonesia memberikan peluang besar untuk memperkuat ekosistem olahraga tanah air. " Oleh karena itu, kami berharap melalui produk ini, kami dapat berperan dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi dunia sepak bola Indonesia," lanjutnya. (Ant/P-4)