
WALI KOTA Kupang Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Serena Francis (Christian-Serena) langsung mengubah sistem pengolahan sampah di daerah tersebut agar lebih terarah dan komprehensif.
Pengolahan sampah merupakan satu dari sejumlah program kerja 100 hari Christian-Serena setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto. Progam prioritas lainnya adalah pemberdayaan UMKM dan penataan birokrasi.
"Karena sebenarnya belum ada sistem pengolahan sampah, belum komprehensif, ada tapi masih terkesan terlalu pemula pengolahannya," kata Christian, Minggu (2/3).
Menurutnya, Christian-Serena ingin pengolahan sampah lebih canggih dari saat ini. "Kami berdua mau pengolahan sampah itu berakhir di kecamatan, jadi tidak lagi dikirim semuanya ke Alak (tempat pembuangan sampah di Kecamatan Alak)," jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, akan dibangun warehouse pengolahan sampah di enam kecamatan untuk menangani pengolahan sampah. "Nanti yang dikirim ke TPA itu hanya residunya, hanya 15%," jelasnya.
Berbeda dengan selama ini, sampah yang dikumpulkan dari kelurahan, seluruhnya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Adapun Kota Kupang telah memiliki satu tempat pengolahan sampah yang dibangun pada 2019 di Kelurahan Oebufu, namun sampai saat ini tidak dioperasikan.
Christian dan Serena juga komit menyelesaikan persoalan sampah yang dibuang sembarang oleh warga di berbagai ruas jalan di Kota Kupang. Bahkan, sampah plastik dibuang begitu saja di jalan-jalan protokol, jalan di kelurahan, hingga kali.
Sikap warga membuang sampah secara sembarangan, membuat wajah Kota Kupang menjadi kotor dan kumuh. "Karena itu, dalam 100 hari itu tidak boleh lagi ada kasat mata sampah-sampah di jalan, sambil kita bangun sistemnya yang benar," tutupnya. (E-2)