
PERTAMINA Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui program Pertamina Sehati terus menunjukan komitmen dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di seluruh area kerja perusahaan di empat provinsi. Empat provinsi itu yakni Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi program Pertamina Sehati adalah bagian dari upaya Pertamina dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat di sekitar wilayah operasi kami mendapatkan manfaat dari program kesehatan dan gizi yang kami jalankan, termasuk layanan kesehatan gratis serta edukasi gizi untuk masyarakat. Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas," kata Ahad Rahedi kepada Media Indonesia, Sabtu (1/3).
Ahad mengatakan, sebagai bagian dari komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), program Pertamina Sehati berkontribusi pada pencapaian SDGs 2 (tanpa Kelaparan) dan SDGs 3 (Kesehatan yang baik dan kesejahteraan).
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan gizi, meningkatkan akses layanan kesehatan, serta memastikan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah terdampak.
Menurutnya, selama kurun lima tahun terakhir, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus telah melaksanakan delapan program bertema kesehatan yang berfokus dalam hal peningkatan gizi dan kualitas hidup masyarakat.
Program tersebut tersebar di empat provinsi yakni edukasi gizi, layanan kesehatan gratis, dan pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi. Pada 2024, program terbaru berhasil menjangkau lebih banyak penerima manfaat, dengan dampak yang signifikan terhadap kualitas kesehatan masyarakat setempat.
Salah satu program unggulan yang berada di wilayah ujung Jawa Timur adalah Program Kesahatan Keliling (Kesling)Program ini berorientasi untuk peningkatan status kesehatan masyarakat, khususnya di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Menurut data yang ada, terdapat permasalahan yang cukup kompleks seperti tingginya angka balita stunting, kanker serviks, hingga ibu hamil yang kekurangan gizi. Tujuan dari program ini adalah untuk preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif yang dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai stakeholder guna meningkatkan status kesehatan masyarakat.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan Pertamina dalam kegiatan layanan di Puskesmas Klatak. Dukungan tersebut berupa alat laboratorium, bantuan untuk pasien HIV, hingga bantuan kegiatan integrasi layanan primer serta dukungan alat tensimeter digital untuk posyandu. Kami berharap kerja sama dengan Pertamina dapat terus berlanjut dan Pertamina terus dapat mendukung layanan kesehatan untuk masyarakat di Kecamatan Kalipuro," ujar Kepala Puskemas Klatak, drg. Risa Passasia.
Selain program di Banyuwangi, terdapat program lainnya di Nusa Tenggara Barat. Program Peduli Stunting merupakan salah satu program yang dijalankan di Desa Penunjak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah yang bekerja sama dengan Posyandu Mantung.
Landasan yang menjalani program ini disebabkan masyarakat Desa Penunjak yang membutuhkan dukungan dan perhatian berbagai lintas sektor untuk mengatasi permasalahan stunting. Berbagai hal dilakukan seperti adanya pemberian makanan tambahan untuk balita kurang gizi, dukungan sarana dan prasarana posyandu hingga pendampingan dan peningkatan gizi melalui bantuan nutrisi tambahan lainnya.
Mustiayu yang merupakan salah satu kader posyandu Dusun Mantung, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pertamina atas dukungan penuh terhadap kesehatan masyarakat Dusun Mantung.
“Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi inisiatif Pertamina dalam menghadirkan program Pertamina Sehati Peduli Stunting ini. Dukungan ini benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak, terutama bagi lansia serta balita yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan adanya program ini, kami semakin terbantu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan. Semoga program ini terus berkembang dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” papar Mustiayu. (H-1)