Permukaan Laut Naik Lebih Cepat di 2024, NASA: Pemuaian Air Jadi Penyebab Utama

16 hours ago 4
 Pemuaian Air Jadi Penyebab Utama Laporan NASA menyebut permukaan laut global naik 0,59 cm per tahun pada 2024, tertinggi dalam sejarah pengamatan satelit.(NASA)

PERMUKAAN laut dunia mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari biasanya sepanjang tahun 2024. Laporan terbaru NASA mencatat, laju kenaikan permukaan laut mencapai 0,59 sentimeter per tahun, jauh melampaui perkiraan sebelumnya sebesar 0,43 sentimeter.

Peningkatan ini sebagian besar disebabkan pemuaian air laut akibat suhu global yang terus naik. Sebuah proses yang kerap dikenal sebagai thermal expansion. 

Biasanya, kenaikan permukaan laut lebih banyak dipicu oleh mencairnya es dan gletser. Namun, tahun lalu, kondisinya terbalik: dua pertiga kenaikan berasal dari air laut yang mengembang karena panas.

“Kenaikannya lebih tinggi dari yang kami perkirakan,” ujar Josh Willis, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

“Meskipun setiap tahun punya fluktuasi, jelas bahwa laut terus naik dan lajunya makin cepat," lanjutnya.

Kepala Program Oseanografi NASA, Nadya Vinogradova Shiffer, menuturkan bahwa 2024 adalah tahun terpanas sejak pencatatan suhu dilakukan. Kondisi ini membuat laut ikut memuai, dan ketinggiannya kini menyentuh level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Sejak pemantauan permukaan laut lewat satelit dimulai pada 1993, kenaikannya terus meningkat. Secara total, permukaan laut global telah naik sekitar 10 sentimeter. Satelit seperti TOPEX/Poseidon dan Sentinel-6 Michael Freilich berperan penting dalam menyediakan data akurat. Satelit kembar Sentinel-6B dijadwalkan melanjutkan misi ini dengan cakupan hingga 90% wilayah lautan dunia.

Panas yang Masuk ke Laut

Air laut menyerap panas dari atmosfer melalui berbagai cara. Biasanya, air yang lebih hangat berada di permukaan karena lebih ringan, sementara air dingin yang lebih padat ada di bawah. Di sebagian besar wilayah, panas bergerak perlahan ke lapisan bawah. 

Namun, angin kencang dan arus laut besar seperti di Samudra Selatan dapat mencampurkan lapisan-lapisan ini dan mendorong panas masuk lebih dalam.

Tidak hanya itu, fenomena El Niño juga memperkuat pemanasan laut, dengan menggeser kumpulan air hangat dari barat ke timur Samudra Pasifik.

Perubahan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemanasan global tidak hanya terjadi di daratan, tapi juga berdampak nyata pada lautan, yang menyimpan sebagian besar panas bumi. (NASA/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |