Pencarian Hari Kelima di Gunungkuda Cirebon belum Menemukan Korban

1 day ago 10
Pencarian Hari Kelima di Gunungkuda Cirebon belum Menemukan Korban Proses evakuasi korban longsor di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon.(MI/NURUL HIDAYAH)

PROSES pencarian korban longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, di hari kelima belum menemukan hasil.

Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron menjelaskan di hari kelima ini, tim SAR gabungan belum menemukan korban yang masih tertimbun.

“Kita dengan segala daya dan upaya memaksimalkan, namun sementara belum bisa, nihil, untuk menemukan korban,” tuturnya, Selasa (3/2).

Untuk pencarian di hari keenam, lanjut Yusron, mereka terlebih dahulu akan melakukan doa bersama lintas agama. “Tadi pagi, di hari kelima ini kita juga melaksanakan doa bersama dan rencana juga besok pada hari keenam akan melaksanakan doa bersama lintas agama.”

Dia menambahkan pihaknya akan melakukan briefing ulang untuk mengevaluasi pencarian.

Pencarian korban longsoran Gunung Kuda sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati dilakukan hingga batas waktu 7 hari. Untuk itu, pihaknya akan melakukan rapat baik dengan forum komunikasi pimpinan daerah maupun dengan keluarga korban.

Sementara itu saat ditanyakan kesulitan dan tantangan yang cukup berat ialah terjadinya longsor susulan. “Itu yang selalu kita antisipasi dan selalu kita perhatikan."

Memperhatikan faktor keamanan petugas yang melakukan pencarian korban yang tertimbun longsor ini diutamakan karena tidak ingin ada anggota tim yang melakukan  pencarian justru menjadi korban.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Basarnas, Mamang F, menjelaskan jika dalam melakukan pencarian tetap memperhatikan standar operasional prosedur (SOP). Setelah berkoordinasi dengan Inspektorat Pertambangan Kementerian ESDM, diketahui ada 9 bidang patahan.

“Itu warning buat kita. Kita juga terus memantau pergerakannya. Jangan sampai kita asik bekerja di bawah tapi tidak memperhatikan garis patahan,” tuturnya.

Dia menambahkan ada garis patahan yang paling panjang kurang lebih 100 meter. “Di belakang kita warna cokelat, miring sampai ke pojok kanan bawah. Itu garis patahan berbahaya. Kita  tetap memantau bidang patahan itu per 10 menit atau 15 menit,” tandas dia.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |