
PUASA Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha, dan memiliki keutamaan sangat besar dalam Islam.
Puasa ini dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Berikut Niat Puasa Arafah
Bacaan Arab
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan Latin
Nawaitu shauma 'Arafata sunnatan lillaahi ta'aala
Artinya
"Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah sebaiknya dilakukan malam hari sebelum Subuh. Namun, untuk puasa sunnah seperti puasa Arafah, boleh juga berniat di pagi hari selama belum makan atau minum sejak Subuh.
Keutamaan Puasa Arafah
1. Menghapus dosa 2 tahun
Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya." (HR. Muslim no. 1162)
2. Puasa paling utama setelah Ramadan
“Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah.” (HR. Muslim)
Makna Puasa Arafah
"Arafah" berarti Hari Arafah, yaitu hari ketika para jamaah haji berwukuf di Padang Arafah, yang merupakan rukun utama dalam ibadah haji.
Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah.
Hukum Puasa Arafah
- Sunnah muakkad (sangat dianjurkan)
- Diperuntukkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji.
Jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah tidak disunnahkan berpuasa, karena mereka membutuhkan energi untuk menjalankan rukun haji. (Z-4)