
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) tidak akan menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa baru tahun akademik 2025-2026. Itu dalam merespon kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran.
Itu dalam rangka merespon kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan presiden Prabowo Subianto. Apalagi ini merupakan keputusan untuk berbagai Kementerian, Badan dan Lembaga Negara.
Bahkan termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Yakni USK sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia juga berada bawah Kementerian Tinggi, Sains dan Teknologi.
Demikian antara lain disampaikan Rektor USK Prof Marwan, melalui Media Indonesia, Jumat (21/2).
Marwan mengakui, efisiensi anggaran ini akan berdampak pada berbagai program universitas atau pendidikan yang selama ini telah berjalan. Tapi USK tetap akan berupaya berbagai cara, supaya pemangkasan anggaran tersebut tidak sampai memberatkan mahasiswa, terutama dalam hal pembayaran UKT mahasiswa.
“Efisiensi ini kebijakan pemerintah yang harus siap diterima. USK berupaya mengatur pengelolaan keuangannya sebaik mungkin. Termasuk meminimalkan pengeluaran biaya tak langsung dan memaksimalkan pendapatan dari aset dan kerjasama. Karena itu, USK berkomitmen untuk tidak menaikkan UKT" tutur Rektor Marwan.
Dikatakannya, keputusan ini ambil karena pertimbangan beberapa hal. Antara lain mengingat kemampuan ekonomi masyarakat. Misalnya kondisi ekonomi masyarakat Aceh yanga masih membutuhkan perhatian serius semua pihak.
Lalu pihak manajemen universitas jantung hati masyarakat Aceh itu tidak ingin kebijakan tersebut berakibat memupuskan harapan anak-anak neger. Terutama para generasi masa depan lulusan sekolah menengah di Aceh bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Selain berkomitmen tidak menaikan UKT, pihaknya kata Rektor Marwan juga berupaya mendukung keberlanjutan pendidikan mahasiswa melalui berbagai program beasiswa. Misalnya sekarang USK melakukan 34 program beasiswa dari berbagai sumber pendanaan.
Baik itu dari program kemitraan, pemerintah, swasta dan lainnya. Keberadaan beasiswa ini telah memberi dampak positif bagi mahasiswa/mahasiswi kampus itu.
“Alhamdulillah, kini ada 30,26 persen atau sekitar 9.000 mahasiswa USK telah menerima beasiswa dari berbagai sumber atau donatur lain. Ini bentuk dukungan supaya mereka tetap melanjut studinya. Insya Allah, dengan minat dan semangat mereka begitu sungguh setelah berada di Kampus Darussalam, kami berusaha segala upaya tetap bisa tersenyum" jelas Prof Marwan (H-2)