
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, membantah klaim bahwa negaranya telah menerima pesan tertulis dari Amerika Serikat (AS) terkait kesepakatan nuklir. Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan melalui akun X miliknya pada hari Jumat (16/5), Araghchi menegaskan bahwa hak Iran atas pengayaan uranium untuk tujuan damai tetap tidak dapat diganggu gugat.
"Iran belum menerima proposal tertulis apa pun dari Amerika Serikat, baik secara langsung maupun tidak langsung," katanya seperti dilansir Press TV, Sabtu (17/5).
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan Iran telah menerima usulan dari pemerintahannya dan memperingatkan bahwa Teheran harus segera merespons.
"Ya, mereka punya proposal, tetapi yang lebih penting, mereka tahu mereka harus bergerak cepat atau sesuatu yang buruk, sesuatu yang buruk akan terjadi," kata Trump kepada wartawan.
Menanggapi hal itu, Araghchi mengatakan bahwa Iran dan dunia internasional terus menerima sinyal yang "membingungkan dan kontradiktif" dari Amerika Serikat.
Meski demikian, ia menegaskan posisi negaranya tetap konsisten. "Meskipun demikian, Iran tetap bertekad dan terus terang: Hormati hak-hak kami dan hentikan sanksi Anda, dan kita akan mencapai kesepakatan," tegasnya.
Araghchi juga membantah laporan yang menyebut Iran bersedia menerima pembatasan sementara atas jumlah dan tingkat pengayaan uranium.
"Perhatikan kata-kata saya: tidak ada skenario di mana Iran mengabaikan haknya yang diperoleh dengan susah payah untuk melakukan pengayaan demi tujuan damai," sebutnya.
Dia menambahkan bahwa hak atas pengayaan juga dijamin bagi semua negara penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
"Kami selalu menyambut dialog yang didasarkan pada rasa saling menghormati dan selalu menolak segala perintah," lanjutnya.
Pemerintah Iran menilai pendekatan keras dan penuh tekanan dari AS bertentangan dengan semangat diplomasi.
Dalam pernyataannya pada 15 Mei, Araghchi juga menegaskan bahwa Iran tidak akan membongkar fasilitas nuklirnya, seperti yang diinginkan beberapa pihak Barat. (H-4)