
PERTUMBUHAN e-commerce di Indonesia terus melesat. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google Indonesia, sektor ini diproyeksikan menjadi tulang punggung ekonomi digital Tanah Air dengan nilai mencapai US$65 miliar atau sekitar Rp1.026 triliun pada 2024.
Merespons tren tersebut, Agung Intiland, pengembang kawasan industri dan pergudangan terpadu di utara Jakarta, menggagas inovasi berbasis kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Terletak strategis di dekat Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bandara Soekarno-Hatta, serta didukung akses tol dan infrastruktur masa depan, Laksana Business Park hadir sebagai proyek andalan Agung Intiland yang dirancang untuk menopang pertumbuhan bisnis e-commerce dan sektor usaha lainnya.
“Permintaan gudang kini tidak hanya soal kapasitas penyimpanan, tapi juga fungsi multifungsi yang menunjang efisiensi operasional. Sejak berdiri pada 2015, kami mengembangkan konsep gudang sebagai bagian dari ekosistem bisnis terintegrasi,” ujar Direktur Utama Agung Intiland, Paberd Leonard Hutagaol, Minggu (13/4).
Mengusung konsep Gudang 4 in 1, klaster terbaru Luxima Bizhub memungkinkan pelaku usaha untuk tinggal, bekerja, dan berjualan dalam satu lokasi yang sama. Konsep ini menawarkan efisiensi tinggi dari segi waktu dan biaya—ideal untuk pelaku usaha pemula hingga menengah. Unitnya dipasarkan mulai Rp1,9 miliar.
Dengan lahan pengembangan mencapai 1.200 hektare, Agung Intiland menjadikan Laksana Business Park sebagai kawasan industri dan pergudangan terbesar di utara Kabupaten Tangerang dan barat Jakarta. Kawasan ini telah mengantongi Izin Berusaha Risiko dan tercatat di Kementerian Perindustrian, siap mendukung aktivitas industri skala besar.
“Laksana Business Park 1 telah terjual 100%, dan Laksana Business Park 2 telah terserap 90% sejak diluncurkan awal 2022,” tambah Paberd.
Komitmen Terhadap Keberlanjutan
Sejak awal berdiri, Agung Intiland konsisten mengusung strategi pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan Rencana Induk Pembangunan Nasional. Ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan sebagai pengembang kawasan industri dan properti berwawasan masa depan.
“Dengan lokasi yang sangat strategis, ke depan kami akan membangun fasilitas hunian, komersial, pendidikan, hingga kesehatan dalam satu kawasan terpadu, menjadikan kawasan ini sebagai kota mandiri berbasis one-stop living,” jelas Paberd.
Tak sekadar menciptakan nilai ekonomi, Agung Intiland juga menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.
“Kami percaya bahwa pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan adalah kunci menuju Indonesia yang lebih kompetitif. Lewat inovasi dan strategi yang relevan, kami turut mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2% pada 2025,” tutupnya.