
LEDAKAN bom mengguncang pusat kota Palm Springs, California, Sabtu (17/5) dan menewaskan satu orang. Jaksa Agung Amerika Serikat menyebut insiden tersebut sebagai serangan yang "tak termaafkan".
Ledakan tersebut menghancurkan sebagian besar klinik fertilitas. Sejumlah kaca pecah dan menghancurkan pintu dari beberapa bangunan di sekitarnya.
"Ledakan ini tampaknya merupakan tindakan kekerasan yang disengaja, dan dampaknya meluas hingga beberapa blok dengan sejumlah bangunan yang rusak, beberapa di antaranya parah," kata Kepala Polisi Palm Springs, Andy Mills.
"Telah dikonfirmasi satu orang meninggal dunia, namun identitasnya belum diketahui."
Daya Ledak Bom
Wali Kota Palm Springs, Ron deHarte, mengatakan kepada AFP bahwa penyelidik telah "mengonfirmasi sebuah bom meledak di dalam atau dekat sebuah kendaraan."
Saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa mereka melihat potongan tubuh manusia di dekat Klinik American Reproductive Centers, dengan rekaman udara menunjukkan atap gedung tersebut runtuh. Sisa-sisa kendaraan yang hangus terlihat di tempat parkir, cukup jauh dari pusat ledakan.
Puing-puing beterbangan menembus bangunan dan berserakan di jalan, sementara atap beberapa bangunan di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan, menandakan kuatnya daya ledak bom.
Stasiun berita lokal ABC, mengutip sumber penegak hukum yang tak disebutkan namanya, melaporkan lima orang terluka dalam ledakan tersebut, dan orang yang tewas diduga merupakan pelaku ledakan.
Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, pihak klinik menyatakan bahwa tidak ada staf yang terluka. "Laboratorium kami — termasuk seluruh telur, embrio, dan materi reproduksi — tetap sepenuhnya aman dan tidak rusak."
Mereka juga menyebut "sebuah kendaraan meledak di area parkir dekat gedung kami."
Kekerasan
Layanan reproduksi, termasuk aborsi dan perawatan kesuburan, masih menjadi isu kontroversial di Amerika Serikat, di mana sebagian kelompok konservatif menentangnya atas dasar kepercayaan agama. Kekerasan terhadap klinik yang menyediakan layanan semacam ini memang jarang terjadi, namun bukan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jaksa Agung di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, Pam Bondi, mengatakan bahwa agen federal tengah menyelidiki secara menyeluruh apa yang sebenarnya terjadi.
"Namun izinkan saya menegaskan: pemerintahan Trump memahami bahwa perempuan dan para ibu adalah detak jantung Amerika. Kekerasan terhadap klinik fertilitas adalah hal yang tak termaafkan," ujarnya dalam pernyataan di media sosial.
'Tak Termaafkan'
Warga yang tinggal di dekat lokasi melaporkan merasakan getaran dari ledakan tersebut di seluruh kota.
Matt Spencer, yang tinggal di kompleks apartemen terdekat, mengatakan kepada Palm Springs Post bahwa ia langsung berlari keluar begitu mendengar ledakan, dan langsung melihat mobil terbakar serta tubuh yang tergeletak di tengah jalan.
"Di depan gedung, mobil itu terlempar melewati empat lajur ke area parkir [Desert Regional Medical Center]," katanya kepada surat kabar tersebut.
"Saya bisa melihat bagian belakang mobil masih terbakar, dan pelek rodanya — itu satu-satunya yang membuat saya yakin itu mobil."
Kantor Gubernur California Gavin Newsom mengatakan bahwa beliau telah mendapatkan laporan tentang kejadian ini.
Jaksa Federal AS, Bill Essayli, juga menyatakan kantornya telah mengetahui peristiwa tersebut. "FBI telah berada di lokasi dan akan menyelidiki apakah ini adalah tindakan yang disengaja," katanya melalui X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. (AFP/Z-2)