
BADAN Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) bersama jaringan ritel nasional Alfamart kembali bersinergi dalam program Kurban Berkah. Kali ini, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di sejumlah wilayah, salah satunya di Balai Ternak Baznas yang berlokasi di Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Sebanyak 150 ekor kambing disembelih di lokasi ini dan dagingnya didistribusikan kepada masyarakat yang berhak menerima.
Program kurban ini merupakan hasil dari penggalangan dana Sedekah Konsumen Alfamart yang terkumpul selama Maret 2025, dengan total mencapai Rp2.037.539.350.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata kekuatan sinergi antara sektor usaha dan lembaga zakat dalam memperkuat solidaritas sosial, khususnya dalam momen Iduladha.
Total hewan kurban yang disalurkan tahun ini mencapai 457 ekor setara domba/kambing dan sapi, yang tersebar ke 26 wilayah kabupaten dan kota di berbagai daerah Indonesia.
Deputi II Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, M. Imdadun Rahmat, mengungkapkan apresiasinya atas dukungan Alfamart dan partisipasi konsumen yang secara langsung telah membantu meringankan beban masyarakat, terutama di masa-masa penting seperti Idul Adha.
"Pelaksanaan kurban di Balai Ternak Baznas bukan hanya semata menjalankan ibadah, tetapi juga menjadi sarana strategis pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya di sektor peternakan rakyat," ungkap Imdadun dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (10/6).
Menurutnya, ekonomi kurban memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan peternakan rakyat yang selama ini menjadi tulang punggung ketersediaan hewan kurban nasional.
Imdadun menambahkan bahwa hewan kurban yang digunakan dalam program ini berasal dari dua sumber utama, yaitu Balai Ternak BAZNAS yang tersebar di berbagai daerah dan mitra vendor terpercaya.
"Balai ternak ini terus dikembangkan untuk menjadi pusat penyediaan hewan kurban berkualitas. Sebagian dari daging kurban juga diolah menjadi produk daging kaleng yang tahan lama, yang nantinya akan digunakan dalam program penanganan stunting serta bantuan pangan ke wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau secara logistik. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi cadangan gizi yang berguna, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat kerawanan pangan tinggi," jelas dia.
Selain kegiatan pembiakan dan penggemukan hewan kurban, Balai Ternak Baznas juga telah mengembangkan unit usaha tambahan seperti pemerahan susu kambing.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk membentuk ekosistem usaha berbasis ternak yang mampu menopang kemandirian ekonomi umat. Produk olahan seperti susu dan daging kemasan menjadi komoditas yang berpotensi memperluas manfaat ekonomi dari program kurban ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie, menyampaikan rasa terima kasihnya atas peran aktif Baznas RI dan dukungan dari Baznas Kabupaten Banyumas dalam memenuhi kebutuhan hewan kurban masyarakat. Ia menilai bahwa program ini sangat membantu pemerintah daerah, terutama karena anggaran yang tersedia tidak selalu mencukupi seluruh kebutuhan.
"Keberadaan program kurban Baznas dapat mencakup hingga 80 hingga 90% dari kebutuhan masyarakat Banyumas," jelas dia.
Ketua Baznas Kabupaten Banyumas, Khasanatul Mufidah, menambahkan bahwa program ini juga menjadi ajang edukasi masyarakat mengenai makna kurban yang tidak hanya sekadar ritual penyembelihan, melainkan juga memiliki dimensi pemberdayaan ekonomi dan kepedulian sosial yang luas
"Seluruh proses pelaksanaan kurban dilakukan secara amanah dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat, serta melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pelaksanaannya," tambah dia.
Salah satu titik penting lainnya dalam distribusi kurban tahun ini adalah Balai Ternak Kulonprogo, yang merupakan unit binaan terbaru dari Baznas RI dan telah aktif selama hampir dua tahun terakhir.
Di titik ini, sebanyak 10.015 paket daging kurban telah berhasil disalurkan kepada para mustahik yang tinggal di sekitar lokasi dan wilayah lain yang membutuhkan. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis pemberdayaan lokal mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan memperluas cakupan manfaat kurban. (Z-10)