Kota Bandung Siap Jadi Panggung Tren Industri Kecantikan Fesyen Nasional

7 hours ago 2
Kota Bandung Siap Jadi Panggung Tren Industri Kecantikan Fesyen Nasional Be On Fest 2025.(MI/Naviandri)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) menyambut baik kreativitas anak muda yang mengangkat talenta terbaik bangsa di industri kecantikan dan fesyen yang dibungkus dalam gelaran Be On Fest yang meriah dan inspiratif di Bandung, Sabtu (16/5).

“Saya merasa sangat bahagia dan bangga bisa berdiri di sini hari ini, menyaksikan langsung bagaimana Kota Bandung kembali menunjukkan jati dirinya sebagai kota yang menjadi rumah bagi semangat kreatif anak muda,” ungkap Wakil Wali Kota Bandung Erwin.

Menurut Erwin, Be On Fest bukan sekadar festival pameran kecantikan dan fesyen biasa, melainkan refleksi dari semangat zaman. Di gelaran ini bisa disaksikan transformasi industri yang tidak hanya menonjolkan sisi estetika, tetapi juga menyuarakan nilai-nilai keberagaman, keberanian, kesetaraan dan kepercayaan diri.

Kota Bandung memiliki energi yang tidak pernah habis dalam berkarya, mulai dari talkshow inspiratif, pameran produk, fashion showcase, hingga hiburan langsung yang dikurasi dengan apik, semua menandakan Bandung sebagai kota masa depan bagi industri kreatif Indonesia.

“Bandung telah lama dikenal sebagai kota mode dan kota kreatif. Di sini, anak-anak muda tumbuh dengan keberanian untuk mencoba hal baru.
Brand-brand fesyen lokal pun lahir dan berkembang di kota ini,” terang Erwin.

Ia menambahkan, ketika berbicara tentang industri kecantikan dan fesyen bukan hanya soal tren dan gaya, tetapi juga identitas diri dan
kepercayaan diri. Sektor ini telah terbukti menjadi penggerak ekonomi yang nyata, dengan ribuan UMKM yang tumbuh, serta rantai nilai yang panjang dari petani bahan baku, perajin, desainer, penjahit, hingga pelaku e-commerce. Industri ini adalah tulang punggung dari ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia.

Sementara itu CEO Be On Fest, Syifa Afianti, menerangkan bahwa tahun ini ada sejumlah perbedaan signifikan dari penyelenggaraan sebelumnya, salah satunya pada aspek edukasi yang diperkuat. Selain exhibition, beauty fashion festival, Be On Fest juga menghadirkan edukasi dari para teman-teman brand dan dokter.

"Be On Fest 2025 menghadirkan sekitar 110 tenant. Berbeda dari tahun sebelumnya yang didominasi industri kecantikan, tahun ini sektor fashion mengambil porsi lebih besar. Tahun lalu industri beauty-nya lebih banyak, sekarang industri fashion-nya lebih banyak. Fashion itu 60%, beauty-nya 40%. Sisanya pasti ada kuliner yang sudah kita kurasi juga," jelasnya.

Syifa menargetkan nilai transaksi selama tiga hari acara bisa menyentuh angka Rp12 miliar, sama seperti capaian tahun lalu. Syifa mengakui bahwa industri kecantikan saat ini mengalami penurunan, berbeda dengan tren dua tahun lalu yang disebut sebagai puncak kejayaan sektor beauty di Indonesia.

"Untuk beauty sendiri karena sudah banyak event beauty juga yang datang ke Bandung, akhirnya beauty ini agak terpecah. Tapi memang secara industrinya sendiri dari teman-teman tenant juga memang agak menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.

Menurut Syifa, penurunan ini dipengaruhi beberapa faktor seperti menurunnya daya beli masyarakat serta isu-isu kepercayaan terhadap produk kecantikan. Meski demikian, berbagai upaya terus dilakukan untuk membangkitkan kembali kepercayaan publik terhadap produk-produk kecantikan lokal.

"Upaya tertentu pasti ada dari teman-teman brand, promosinya harus tetap kencang dan mulai mengedukasi lagi masyarakat bahwa gimana, sih cara pemilihan produk-produk beauty yang benar itu seperti apa," ujarnya. 

"Jadi lebih ke edukasi lagi supaya kepercayaan masyarakat balik lagi dan salah satu fungsi utama Be On Fest adalah memberi edukasi kepada masyarakat, agar mereka kembali percaya dan mau menggunakan produk lokal yang berkualitas," sambungnya. (AN/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |