3 weeks ago
13
Kebakaran hutan di Korea Selatan.(Al Jazeera)
PETUGAS pemadam kebakaran yang menggunakan helikopter dan tentara di Korea Selatan masih terus berjuang untuk mengendalikan kebakaran hutan terburuk yang pernah terjadi. Kebakaran melanda provinsi tenggara Gyeongsang Utara dengan jumlah korban tewas mencapai 27 orang dan 32 lain terluka pada Kamis (27/3).
Sejak Jumat lalu, gelombang kebakaran hutan telah melanda wilayah tersebut dan melahap sekitar 36.000 hectare hutan yang terbakar. Luas tersebut hampir 13.000 hektare lebih banyak dari kebakaran hutan di pantai timur pada 15 tahun silam.
Sekitar 37.000 orang mengungsi, termasuk 29.911 di wilayah Uiseong dan Andong di Provinsi Gyeongsang Utara.
Penjabat Presiden Han Duck-soo menginstruksikan penjabat Menteri Dalam Negeri Ko Ki-dong untuk tinggal di Provinsi Gyeongsang Utara dan mengawasi upaya bantuan bagi korban kebakaran hutan hingga api berhasil dikendalikan.
"Sangat mengkhawatirkan bahwa banyak korban adalah warga lanjut usia, termasuk pasien di rumah sakit," kata Han dilansir Yonhap.
"Mohon jaga kesehatan dan keselamatan korban di lapangan secara pribadi dan aktifkan sistem pendukung yang efisien sehingga petugas pemadam kebakaran dan pekerja sukarela tidak kelelahan," imbuhnya.
Di Provinsi Gyeongsang Utara, upaya intensif dilakukan untuk membatasi penyebaran kebakaran hutan. Pihak berwenang memobilisasi helikopter, truk pemadam kebakaran, dan personel pemadam kebakaran untuk memerangi api yang bermula di Kabupaten Uiseong, sekitar 180 kilometer di tenggara Seoul.
Kebakaran di Uiseong bergerak dengan kecepatan hingga 8 kilometer per jam menyebar ke arah timur laut dan mencapai wilayah pesisir di Laut Timur. Sementara itu, kebakaran lain di Ulju menunjukkan tanda-tanda akan padam.
Di beberapa daerah di Andong, pasokan air terputus yang mendorong pemerintah kota untuk menyuplai air minum kemasan dan perlengkapan darurat kepada warga. Hampir 2.500 rumah di kota tersebut juga mengalami pemadaman listrik.
Daerah Yeongdeok juga mengalami gangguan air dan listrik karena pabrik pemurnian air terbakar dan suplai listrik.ke pabrik lain terputus. Layanan komunikasi juga terputus di daerah tersebut sebelum akhirnya bisa dipulihkan pada Kamis dini hari. (I-2)
