Korban Gempa Myanmar-Thailand Melampaui 700 Orang

3 weeks ago 16
Korban Gempa Myanmar-Thailand Melampaui 700 Orang Ilustrasi(freepik.com)

JUMLAH korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand telah melampaui 700 orang pada hari Sabtu (29/3).

Saat ini, tim penyelamat menggali reruntuhan bangunan yang runtuh untuk mencari korban yang selamat.

Gempa dangkal berkekuatan 7,7 skala Richter melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah, disusul oleh gempa susulan berkekuatan 6,7 skala Richter beberapa menit kemudian.

Gempa tersebut menghancurkan bangunan, meruntuhkan jembatan, dan merobohkan jalan di beberapa wilayah di Myanmar, dengan kerusakan parah dilaporkan terjadi di kota, Mandalay.

Dikutip dari Channel News Asia, Junta Myanmar mengatakan sedikitnya 694 orang tewas dan hampir 1.700 lainnya terluka di wilayah Mandalay, Myanmar, yang diyakini sebagai wilayah yang paling parah terkena dampaknya. Sekitar 10 korban tewas lainnya telah dikonfirmasi di Bangkok.

Ini adalah gempa terbesar yang melanda Myanmar dalam lebih dari satu abad terakhir, menurut para ahli geologi AS, dan guncangannya cukup kuat untuk merusak bangunan-bangunan di seluruh Bangkok, yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa.

Tim penyelamat di ibu kota Thailand bekerja sepanjang malam mencari para pekerja yang terjebak ketika gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun runtuh, dalam hitungan detik menjadi tumpukan puing-puing.

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, mengatakan bahwa sekitar 10 orang telah dikonfirmasi tewas di seluruh kota, sebagian besar di gedung pencakar langit yang runtuh.

Namun, sekitar 100 pekerja masih belum ditemukan di gedung tersebut, yang dekat dengan pasar akhir pekan Chatuchak yang menjadi magnet bagi para turis.

"Kami melakukan yang terbaik dengan sumber daya yang kami miliki karena setiap nyawa itu penting," kata Chadchart dikutip dari Channel News Asia.

"Prioritas kami adalah bertindak secepat mungkin untuk menyelamatkan mereka semua."

Otoritas kota Bangkok mengatakan bahwa mereka akan mengerahkan lebih dari 100 insinyur untuk memeriksa keamanan gedung-gedung setelah menerima lebih dari 2.000 laporan kerusakan.

Hingga 400 orang terpaksa bermalam di udara terbuka di taman-taman kota karena rumah mereka tidak aman untuk ditinggali. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |