Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Damaskus Bertambah, 22 Tewas 

3 hours ago 1
Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Damaskus Bertambah, 22 Tewas  Bom bunuh diri meledak di sebuah gereja di Damaskus, Suriah, Minggu (22/6).(Sosial media X)

KORBAN serangan bersenjata disertai bom bunuh diri di sebuah gereja Ortodoks di Damaskus, Suriah, Minggu (22/6), bertambah. Dilaporkan 22 orang tewas dan 63 lainnya luka-luka. Otoritas Suriah menyebut pelakunya anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Serangan itu terjadi ketika berlangsungnya kebaktikan di Gereja Santo Elias yang terletak di kawasan Dwelaa, ibu kota Damaskus. Seorang pelaku bunuh diri memasuki gereja melepaskan tembakan lalu meledakkan diri dengan sabuk peledak.

Kantor berita SANA, mengutip Kementerian Kesehatan, mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 22 orang dan 63 lainnya mengalami luka akibat ledakan tersebut.

Kejadian itu menjadi serangan pertama dalam sejarah Suriah yang menargetkan langsung sebuah gereja sejak pecahnya perang sipil pada tahun 2011.

Aparat keamanan menutup akses ke lokasi dan tim penyelamat mengevakuasi korban dari gereja. Di dalam bangunan, tampak reruntuhan bangku kayu, dan genangan darah memenuhi lantai.

Salah satu saksi mata, Lawrence Maamari, yang berada di dalam gereja saat kejadian, mengatakan seorang pria masuk sambil menembak. "Orang-orang mencoba menghentikannya sebelum ia meledakkan dirinya," ujarnya.

Sementara itu, Ziad Helou (40), yang berada di toko dekat lokasi kejadian, menyebut mendengar tembakan diikuti ledakan keras.

“Kami melihat api di dalam gereja dan serpihan bangku kayu yang terlempar sampai ke pintu masuk,” katanya.

Ledakan itu menciptakan kepanikan di antara para jemaat yang sedang beribadah, termasuk anak-anak dan lansia. Beberapa keluarga dikabarkan masih mencari kerabat yang hilang setelah insiden tersebut.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menegaskan serangan itu merupakan bom bunuh diri pertama yang terjadi langsung di dalam sebuah gereja sejak konflik Suriah dimulai.

Selama perang, beberapa gereja memang sempat rusak atau terkena imbas serangan di sekitarnya, tetapi belum pernah ada yang diserang secara langsung seperti kali ini.

Patriarkat Ortodoks di Damaskus mengutuk serangan tersebut dan menyerukan pemerintah untuk bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi dan atas pelanggaran terhadap kesucian tempat ibadah, serta menjamin perlindungan bagi semua warga negara.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menyatakan kemarahan atas kejahatan keji tersebut dan mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh.

Al-Azhar Mesir, lembaga tertinggi dalam dunia pendidikan Islam Sunni, turut mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan terang-terangan terhadap hak hidup dan kebebasan beribadah.

Komunitas Kristen di Suriah mengalami penurunan drastis dari sekitar satu juta orang sebelum perang menjadi kurang dari 300.000 saat ini. Hal itu akibat gelombang pengungsian dan emigrasi selama konflik berlangsung. (AFP/H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |