Kolaborasi untuk Perkuat Kapasitas SDM di Indonesia Timur

Ilustrasi: Sejumlah siswa belajar bersama di Sekolah Alam Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbrokrang, Jayapura, Papua(ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

WACANA pembangunan sering kali terpusat di ibu kota. Namun, di balik itu hadir sebuah gerakan dari timur yang pelan-pelan menggeser arah kompas. 

Timur Network Foundation sebuah inisiatif nirlaba yang hadir untuk satu tujuan besar, yakni memajukan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia Timur agar setara, siap, dan unggul menghadapi tantangan zaman.

Bukan sekadar yayasan, Timur Network Foundation hadir sebagai platform penggerak yang membuka akses pelatihan, jejaring, dan kolaborasi lintas sektor. Fokusnya adalah pada anak muda, komunitas akar rumput, dan potensi lokal yang selama ini hanya butuh satu hal, kesempatan yang nyata.

Lewat pendekatan kolaboratif, Timur Network sudah bekerja sama dengan berbagai mitra, dari organisasi sosial, institusi pendidikan, hingga pelaku industri kreatif. Salah satu program andalannya, Timur Growth Fellowship, hanyalah permulaan. Ke depan, yayasan ini mempersiapkan ekosistem yang lebih besar terintegrasi dengan platform digital, pengembangan karier, serta inkubasi kewirausahaan sosial berbasis lokalitas.

“Kami melihat betapa besar potensi generasi muda di timur Indonesia. Dengan kolaborasi yang luas, kita bisa memperkuat kapasitas mereka dan membangun SDM unggul dari Indonesia Timur,” ujar CEO Timur Network, Khaerun Zuhry melalui keterangannya, Rabu (16/4).

“Kami tidak ingin jadi pengekor. Kami ingin memimpin. Tapi untuk memimpin, kami butuh akses. Kami butuh pelatihan yang relevan. Kami butuh peluang. Timur Network hadir untuk itu,” kata salah satu peserta dari Papua.

Khaerun mengatakan apa yang dilakukan Timur Network Foundation hari ini bukan sekadar respons atas ketimpangan, tapi sebuah strategi masa depan. Ia mengatakan masa depan Indonesia tidak bisa dibangun hanya dari pusat, tapi harus ditopang oleh kekuatan penuh dari timur, utara, selatan, dan barat.

“Kami percaya perubahan tidak akan pernah datang dari satu arah. Maka kami memilih jalan kolaborasi. Karena dengan bergandengan tangan, kami bisa membentuk generasi unggul yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap memimpin," ujar Khaerun. (M-3)