Kekuatan Mental PSG Bergelora di Piala Dunia Antarklub

10 hours ago 3
Kekuatan Mental PSG Bergelora di Piala Dunia Antarklub Ilustrasi duel PSG vs Bayern Muenchen.(Antara)

PARIS Saint-Germain menunjukkan bahwa ketangguhan mental, bukan semata gaya bermain menyerang, menjadi kunci keberhasilan mereka melaju ke semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. 

Tim asuhan Luis Enrique itu menumbangkan Bayern Muenchen 2-0 di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta, Sabtu (5/7) waktu setempat meski harus mengakhiri pertandingan dengan sembilan pemain setelah Willian Pacho dan Lucas Hernandez diganjar kartu merah.

Penjaga gawang Gianluigi Donnarumma tampil solid dengan sejumlah penyelamatan krusial, memastikan PSG melaju ke babak empat besar, tempat mereka akan menghadapi Real Madrid dan mantan bintang mereka, Kylian Mbappe.

Kapten PSG Marquinhos menekankan bahwa kekuatan mental tim sangat krusial dalam perjalanan mereka meraih trofi musim ini. "Ini pertandingan yang penuh pelajaran, yang membawa kami keluar dari zona nyaman," ujar bek asal Brasil itu dikutip dari AFP.

"(Pertandingan ini menunjukkan) mentalitas tim kami. Itu yang sering kami bahas, menang itu sulit, tapi terus menang jauh lebih sulit lagi. Mentalitas kami adalah selalu lapar, ingin terus melangkah lebih jauh," imbuhnya.

Sebuah proses panjang

Pelatih PSG, Luis Enrique pun menyoroti bahwa ketangguhan tersebut dibentuk dari proses panjang sepanjang musim. "Ini hasil dari musim yang kami jalani bersama. Kami menderita bersama, menunjukkan semangat kolektif," kata pelatih asal Spanyol itu.

"Kami bisa menang, kalah, atau imbang, tapi sikap dan tindakan kami tetap konsisten."

PSG tampil sebagai juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub pada Mei lalu, setelah melalui perjalanan berat, termasuk kemenangan adu penalti atas Liverpool di babak 16 besar. Donnarumma menjadi pahlawan di Anfield saat mereka menyingkirkan skuad asuhan Arne Slot yang difavoritkan banyak pihak.

"Kami datang ke Anfield dengan tekad kuat. Untuk bisa bertahan dan meraih hasil di sana, dibutuhkan mental yang luar biasa. Hari ini pun, meski kehilangan dua pemain, kami tetap solid, saling membantu, bertahan bersama," kata Marquinhos.

Tunjukkan semangat tinggi

Setelah kartu merah pertama, lanjut Marquinhos, tim menunjukkan semangat yang tinggi. "Kami berkata satu sama lain, kita akan bertahan, tidak akan kebobolan, ini pertandingan kita dan kita akan pertahankan hingga akhir."

Dalam kondisi timpang, PSG justru memperkuat keunggulan lewat gol Ousmane Dembele, setelah sebelumnya Desire Doue membuka skor.

Ketangguhan Les Parisiens juga terlihat saat mereka menyingkirkan Arsenal dengan skor tipis 1-0 di leg pertama semifinal Liga Champions, serta saat membalikkan keadaan dari tertinggal 0-2 menjadi menang 4-2 atas Dunkerque di semifinal Coupe de France.

Luis Enrique menilai timnya memiliki kemampuan tinggi dalam menghadapi tekanan. "Kami adalah tim yang siap bertanding dalam segala kondisi, tidak peduli seperti apa hasilnya," ujarnya.

Aktor utama transformasi

Marquinhos pun tak ragu menyebut Luis Enrique sebagai aktor utama di balik transformasi mental PSG. "Kuncinya adalah pelatih kami. Ia datang membawa filosofi dan mentalitasnya, dan sejak hari pertama sudah mempersiapkan tim ini untuk menghadapi segala situasi," ucap Enrique.

"Musim ini kami sudah melewati semuanya, momen sulit ketika hasil tidak sesuai harapan, ketika kami bermain baik tapi tidak mencetak gol."

Pelatih Bayern Vincent Kompany pun mengingat kembali kritik yang sempat diarahkan kepada Enrique saat PSG kalah tipis 0-1 dari timnya di fase grup Liga Champions, November lalu. 

Namun kini, setelah membalikkan situasi dan mendominasi Eropa dengan kemenangan telak atas Inter Milan di final, PSG menjadi favorit kuat untuk merebut mahkota dunia. (Ndf/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |