Keindahan Alam & Musik di 8th Maratua Jazz & Dive Fiesta: Deddy Dhukun, Keljo, hingga Whansetiyawan Meriahkan Panggung

4 hours ago 2
 Deddy Dhukun, Keljo, hingga Whansetiyawan Meriahkan Panggung Gelaran 8th Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025(Dok. Jazz Festival)

PULAU Maratua, mutiara tropis di kawasan Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, kembali menjadi pusat perhatian pecinta musik dan laut lewat gelaran 8th Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025.

Festival ikonik ini berlangsung pada 25–29 Juni 2025, membawa pesan kuat tentang pelestarian melalui musik dalam balutan konsep 5C: Conservation, Community, Culture, Culinary, dan Concert.

Dengan tagline From the Simplicity to the Sustainable Festival, Maratua membuktikan bahwa sebuah festival tak hanya bisa memanjakan telinga, tapi juga menjadi penggerak perubahan positif. Sosok ikan Napoleon—karang yang ramah penyelam—dipilih sebagai ikon festival, menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan ekosistem laut.

Salah satu bentuk nyata dari semangat keberlanjutan festival ini adalah komitmen nol plastik sekali pakai. Semua pihak yang terlibat—mulai dari pengisi acara, panitia, sponsor, hingga pengunjung—didorong untuk membawa tumbler pribadi. Sebuah langkah kecil, namun berdampak besar dalam membangun kesadaran akan krisis sampah plastik di kawasan pesisir.

Line-up Istimewa: Perpaduan Musik dan Makna

Panggung Maratua akan dimeriahkan oleh Deddy Dhukun, ikon musik lintas zaman; Kelvin Jojo (Keljo), talenta muda dengan warna musik kontemporer; serta Whansetiyawan, musisi lokal Berau dan maestro Sape yang pernah berkolaborasi dengan Indra Lesmana.

Selain itu, hadir pula Kakaban Groove dan Risalah, band lokal dari Berau yang membuktikan bahwa musik daerah tak kalah bergema di kancah nasional.

Menurut Agus Setiawan Basuni dari WartaJazz, kehadiran para musisi ini dimaksudkan untuk menjembatani selera lintas generasi. Sementara itu, Juhriansyah dari Yayasan Berau Lestari menegaskan pentingnya keterlibatan kolektif dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan.

Edukasi Lewat Musik: Road to Maratua Jazz

Menjelang hari puncak, rangkaian pra-event bertajuk “Road to Maratua Jazz” digelar, salah satunya melalui program Goes to Campus and School di SMA 4 Berau. Sekolah Adiwiyata ini menjadi panggung penting bagi penyadartahuan isu perubahan iklim, konservasi terumbu karang, hingga pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga Segitiga Terumbu Karang.

Sesi dokumenter, diskusi, hingga aksi nyata membuat para siswa tidak hanya menjadi penonton perubahan, tapi turut menjadi agen perubahan itu sendiri.

Tingginya antusiasme pengunjung membuat sejumlah resort dan homestay di Maratua telah penuh dipesan. Panitia pun mengimbau para calon wisatawan untuk segera mengamankan akomodasi demi memastikan kenyamanan selama festival berlangsung.

Festival ini terselenggara berkat dukungan berbagai pihak, termasuk Bank Kaltimtara, Hutan Sanggam Berau, serta dukungan resmi dari Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kabupaten Berau, dan lembaga-lembaga strategis lainnya.

Tak kalah penting, jaringan media dan mitra lokal seperti KLCBS Bandung, Tempo, Lewatlensa.com, hingga berbagai portal musik turut memperluas gaung festival hingga ke seluruh penjuru negeri.

Maratua Jazz & Dive Fiesta bukan sekadar konser di pulau tropis. Ia adalah seruan untuk mencintai laut, merayakan budaya, dan membangun masa depan berkelanjutan bersama.

Untuk informasi lengkap dan jadwal acara, kunjungi: www.maratuajazz.com atau follow Instagram @maratuajazz. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |