Jelang Ramadan, Pemerintah terus Pantau Pasokan dan Harga Pangan

2 weeks ago 15
Jelang Ramadan, Pemerintah terus Pantau Pasokan dan Harga Pangan Ilustrasi(Antara)

Pemerintah mengeklaim stok dan harga pangan pokok menjelang bulan suci Ramadan dalam status yang aman. Demi mengatasi permintaan konsumsi yang cenderung meningkat di periode tersebut, pasokan akan digelontorkan ke banyak pasar. Pemerintah juga akan terus melakukan pengawasan ketat agar tidak ada pihak yang memainkan harga.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan salah satu komoditas yang diperhatikan secara serius adalah minyak goreng MinyaKita. Ia menyebut upaya menurunkan harga MinyaKita di pasaran menjadi target yang harus diwujudkan pemerintah.

"MinyaKita ditargetkan penyaluran dua kali lipat dari biasanya. Harganya harus di Rp15.700 per liter. Sekarang rata-rata harga nasional di Rp17 ribuan. Harusnya kalau nanti dibanjiri, harga nanti akan turun. Secepatnya kita laksanakan ini," ucap Arief melalui keterangan resminya, Kamis (27/2).

Dalam rangka pengawasan di bulan Ramadhan, sambung Arief, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo akan memerintahkan seluruh jajarannya untuk turun ke pasar guna menertibkan pasaran Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita.

Terkait itu, berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 25 Februari, rerata harga di tingkat konsumen secara nasional berada di Rp17.679 per liter. Meski begitu, stok minyak goreng secara nasional diklaim masih memadai dan bahkan melebihi kebutuhan konsumsi sebulan. Dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2025 per 21 Februari 2025, diproyeksikan kebutuhan konsumsi minyak goreng di Ramadan atau Maret 2025 akan meningkat sekitar 14,67% atau menjadi 488,4 ribu ton dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kita mau sampaikan bahwa ketersediaan seluruh komoditas pangan strategis dalam kondisi aman. Bapak Presiden Prabowo perintahnya ke kita, bahwa ketersediaan itu nomor satu. Jadi ketersediaan saat ini memang kita jaga baik-baik," beber Arief.

Sementara itu, stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam bentuk minyak goreng per 26 Februari berada di angka total 99 ribu kiloliter yang dikelola ID Food dan Perum Bulog. Adapun, ketersediaan minyak goreng secara nasional diestimasikan pada Maret 2025 dengan total 815,4 kiloliter.

"Nah untuk di pasar tradisional, kita meminta untuk menjual dengan harga seperti harga acuan atau HET, karena kalau di pasar tradisional itu biasanya tidak ada price tag-nya. Jadi harga itu biasanya ada negosiasi. Tapi kalau di pasar modern, hampir semuanya harganya sudah sesuai," ucap Arief.

"Memang yang kita perlu imbau adalah pasar-pasar tradisional, karena jumlah pasar tradisional itu tentunya lebih banyak daripada pasar modern. Sesuai arahan Bapak Presiden, beliau ingin harga di konsumen bisa terkontrol dengan baik, terutama saat Ramadan sampai Idulfitri," tambahnya. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |