
JAY-Z menggugat seorang perempuan yang Februari lalu menarik gugatan hukumnya, yang menuduh rapper tersebut melakukan pemerkosaan.
Dalam gugatan pencemaran nama baiknya, Jay-Z mengklaim perempuan tersebut "secara sukarela mengakui" bahwa ia dipaksa untuk membuat tuduhan palsu dalam apa yang disebut sebagai "konspirasi jahat" untuk memeras uang dan merusak reputasinya.
Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu awalnya mengajukan gugatan pada Oktober dan kembali mengajukannya pada Desember, menuduh Jay-Z, yang bernama asli Shawn Carter, dan Sean "Diddy" Combs telah memperkosanya ketika ia berusia 13 tahun, setelah MTV Video Music Awards tahun 2000.
Kedua rapper tersebut membantah tuduhan itu.
Gugatan pencemaran nama baik Jay-Z, yang diajukan di pengadilan federal Alabama, juga menuduh pengacara perempuan tersebut, Tony Buzbee, dan rekan hukumnya, David Fortney, telah merekayasa gugatan tersebut.
Tony Buzbee telah menjadi sorotan internasional karena banyaknya gugatan yang dia ajukan atas nama orang-orang yang menuduh Diddy melakukan pelecehan seksual, pemerasan, penyerangan, dan berbagai pelanggaran lainnya.
Diddy membantah semua tuduhan tersebut. Ia juga menghadapi dakwaan federal terkait perdagangan seks dan kejahatan terorganisir, yang telah ia sanggah dengan mengaku tidak bersalah.
Gugatan pencemaran nama baik Jay-Z menyatakan perempuan tersebut mengatakan kepada tim hukumnya bahwa para pengacaranya telah memaksanya untuk membuat tuduhan palsu.
“Buzbee yang membawa Jay-Z ke dalam kasus ini,” kata perempuan itu, menurut gugatan tersebut.
Meskipun perempuan tersebut mengakui Jay-Z "tidak melakukan kekerasan seksual terhadapnya," gugatan tersebut mengklaim Buzbee "mendorongnya untuk tetap melanjutkan" cerita palsu itu agar kasusnya semakin kuat dan dapat memperoleh lebih banyak uang.
Gugatan Jay-Z juga menyoroti ketidaksesuaian dalam wawancara perempuan itu dengan NBC News tahun lalu, termasuk penyebutan seorang selebritas lain yang disebutnya hadir di pesta MTV, padahal pada kenyataannya, selebritas tersebut sedang tampil di kota yang berjarak ribuan mil pada malam kejadian.
Ayah perempuan itu juga membantah klaim putrinya bahwa ia menjemputnya setelah dugaan penyerangan tersebut, menurut gugatan tersebut.
Jay-Z menuduh firma hukum Buzbee gagal memverifikasi klaim dan latar belakang wanita tersebut, yang disebut memiliki riwayat masalah kesehatan mental serta pernah didakwa melakukan penyerangan.
‘Dampak Emosional’
Tony Buzbee membantah melakukan kesalahan dan mengklaim tim Jay-Z berusaha mengintimidasi perempuan tersebut agar mencabut tuduhannya. Dalam pernyataan yang diperoleh BBC News, Buzbee mengatakan gugatan pencemaran nama baik Jay-Z "tidak memiliki dasar hukum."
"Penyelidik Shawn Carter berulang kali melecehkan, mengancam, dan menekan wanita ini selama berminggu-minggu, mencoba mengintimidasinya agar mencabut ceritanya," kata Buzbee.
"Dia tidak akan mundur - sebaliknya, dia telah menyatakan berulang kali bahwa dia tetap berpegang pada tuduhannya."
Jay-Z, yang menikah dengan Beyoncé, mengatakan tuduhan tersebut telah menyebabkan kerugian pribadi dan profesional, termasuk kehilangan kontrak bisnis senilai sekitar US$20 juta (Rp316 miliar) per tahun untuk perusahaannya, Roc Nation, serta memberikan dampak emosional yang besar pada keluarganya, terutama anak-anaknya. (BBC/Z-2)