Jabodetabek Dikepung Banjir, Pemerintah Perlu Persiapkan Komunikasi Risiko dan Krisis yang Efektif

1 week ago 13
Jabodetabek Dikepung Banjir, Pemerintah Perlu Persiapkan Komunikasi Risiko dan Krisis yang Efektif Ilustrasi banjir Jakarta(MI/SUSANTO)

HUJAN deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3) malam menyebabkan banjir di banyak titik. Akibatnya, masyarakat di beberapa wilayah dievakuasi.

Pakar Komunikasi Bencana dari LSPR Institute Hidayat mengimbau pemerintah daerah untuk segera mempersiapkan komunikasi risiko dan krisis yang efektif guna meminimalkan dampak bencana banjir dan menghindari korban jiwa.

Dia menekankan pentingnya komunikasi risiko dan krisis yang efektif dalam penanganan bencana. "Pemerintah perlu menyebarkan informasi secara cepat dan akurat, memberikan peringatan dini, serta menyediakan informasi mengenai lokasi pengungsian dan bantuan," ujarnya, Selasa (4/3). 

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah daerah harus menyediakan alur komunikasi yang jelas. Di antaranya ialah mengaktifkan media centre serta merespons laporan masyarakat yang meminta bantuan evakuasi sampai cuaca ekstrem selesai.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperediksi cuaca ekstrem dapat terjadi hingga 11 Maret 2025.
Saat ini di lapangan pemerintah telah mengerahkan tim SAR, TNI, Polri, petugas BPBD, Damkar, dan relawan untuk membantu evakuasi.

"Nomor darurat juga sudah disebarkan melalui media sosial Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujar Hidayat yang berprofesi sebagai dosen dan relawan kemanusiaan itu.

Ia berharap dengan adanya komunikasi risiko dan krisis yang efektif, dampak banjir di Jabodetabek dapat diminimalisasi dan masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana. "Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada, mengikuti arahan dari pemerintah, dan saling membantu menghadapi situasi sulit ini," tutupnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |