
ISRAEL memerintahkan militer untuk memblokade kapal bantuan yang menuju Jalur Gaza, Palestina, dengan 12 aktivis di dalamnya, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg.
"Saya telah menginstruksikan militer untuk mencegah armada Madleen mencapai Gaza," kata Israel Katz dalam suatu pernyataan dari kantornya.
"Kepada Greta sang antisemit dan rekan-rekannya, corong propaganda Hamas, saya katakan dengan jelas, 'Kembalilah karena kalian tidak akan mencapai Gaza.'"
Thunberg dan 11 aktivis lain berangkat dari Sisilia pada Minggu (1/6), membawa perbekalan mendesak untuk warga Palestina yang terkepung dan kelaparan.
Bantuan tersebut meliputi susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk sanitasi wanita, peralatan desalinasi air, perlengkapan medis, kruk, dan prostetik anak-anak.
Bulan lalu, kapal lain yang diorganisasi oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC), Conscience, gagal melanjutkan perjalanannya setelah diserang oleh dua pesawat nirawak di dekat perairan Malta.
Kapal-kapal yang diorganisasikan FFC telah berupaya untuk mematahkan blokade darat, laut, dan laut Israel selama 18 tahun di Jalur Gaza selama hampir dua dekade.
Pada 2010, misi armada Mavi Marmara diserang oleh pasukan Israel yang menaiki kapal dan menewaskan aktivis. Sejak saat itu, pasukan Israel sering mencegat dan menyita kapal-kapal yang berupaya untuk mematahkan pengepungan.
Israel memberlakukan blokade penuh pada semua bantuan kemanusiaan ke Gaza selama 11 minggu, sebelum mencabutnya sebagian pada 19 Mei untuk mengizinkan pengiriman bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sangat terbatas dan skema yang didukung AS secara luas dikritik sebagai tidak dapat dilaksanakan. (MEE/I-2)