4 hours ago
1
Kaustabh Roy(Dok.HO)
INDONESIA menjadi salah satu negara yang memiliki antusiasme tinggi dalam mengadopsi teknologi digital terbaru. Namun, di sisi lain, masih ada perusahaan lokal yang masih berkutat dalam persoalan pengelolaan dan pemanfaatan data.
Peluang tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Kaustabh Roy. Pria berkebangsaan India ini jeli melihat peluang sekaligus kebutuhan yang belum terjawab dengan mendirikan Platinumetrix Global Inovasi (PGI) pada 2018. Awalnya, PGI Data lahir sebagai sebuah boutique data analytics consulting house atau sebuah firma konsultan yang menawarkan layanan khusus dalam bidang analitik data.
Roy bercerita ketika memulai perjalanannya di Indonesia, ia menyadari bahwa tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan lokal jauh lebih mendasar. “Banyak organisasi di sini masih beroperasi menggunakan sistem lama yang terkotak-kotak (silo legacy systems), data tidak terintegrasi, bahkan belum terdigitalisasi,” ungkap Roy melalui keterangannya, Selasa (22/4).
Menanggapi kondisi tersebut, Roy membawa PGI Data yang awalnya konsultan analitik kemudian menjadi penyedia solusi transformasi digital menyeluruh dengan fokus pada big data analytics dan kecerdasan buatan (AI). Layanannya berkembang mulai dari data integration, data warehousing, cloud & hybrid IT management, app development, hingga security services.
Roy mengatakan data tidak sekadar aset tambahan, tetapi fundamental bagi transformasi digital. Menurutnya, tanpa data yang rapi, terstruktur, dan terintegrasi, perusahaan tidak bisa mengambil keputusan strategis yang akurat.
Roy mengatakan Indonesia memiliki antusiasme yang tinggi mengenai pentingnya data. Hal tersebut membuat pembahasan tentang data terus berkembang.
“Indonesia punya semangat besar untuk berubah dan mencoba hal baru, terutama dalam bidang teknologi digital. Saya merasa di sini, peluang untuk berdiskusi langsung dengan para pemimpin C-level jauh lebih mudah dibandingkan dengan di India,” kata Roy.
Roy mengaku ingin membangun PGI Data tidak hanya sebagai perusahaan teknologi, tapi juga motor bagi transformasi digital perusahaan-perusahaan di Indonesia. Ia pun berkomitmen mengembangkan SDM lokal agar mampu bersaing secara global di bidang teknologi data dan AI. Sejak didirikan, PGI Data telah melayani 42 klien dari berbagai sektor dan memperkerjakan hingga 137 karyawan lokal.
Tak hanya berkembang di dalam negeri, PGI juga melayani pasar Singapura dan Brunei, serta menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan AI terkemuka di dunia, memastikan bahwa layanan yang diberikan selalu terkini dan sesuai dengan standar global.
“Saya percaya bahwa apabila kita ingin sejajar, bahkan melampaui para kompetitor di industri yang semakin kompetitif ini, maka inovasi khususnya dalam ranah digital harus menjadi inti dari setiap strategi bisnis yang dijalankan,” jelas Roy.
Tips startup industri teknologi
Lebih lanjut, Roy juga mengungkapkan tips ketika memulai perusahaan rintisan (startup) di industri teknologi di Indonesia. Menurutnya, tips yang pertama ialah bersabar.
"Anda tidak dapat mencapai tujuan Anda dalam satu tahun. Anda akan mendapatkan hasilnya, tapi Anda harus menunggu. Siklus penjualan di sini lambat. Butuh waktu, terutama jika ada tender besar. Butuh waktu," katanya.
Roy juga mengatakan pengusaha harus selalu mendengarkan klien terlebih dahulu. Ia mengatakan klien harus didengarkan terlebih dahulu, pahami masalahnya, lalu tawarkan solusinya.
"Jangan langsung menawarkan solusi yang mungkin tidak dibutuhkannya pada saat itu. Jadi, bersabarlah. Miliki landasan pacu yang baik," katanya.
Selain itu, Roy juga menyarankan perlu mengatur cash flow. Ia mengatakan tidak ada yang bisa memprediksi masa depan.
"Karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Tiba-tiba, dalam 6 bulan, Anda tidak memiliki perusahaan. Rencanakan arus kas Anda. Lalu, yang terakhir selalu update tentang teknologi," pungkasnya. (M-3)
