Ingin Lihat Sosok Anak Kecil dalam Diri Kita? Yuk, Lihat Pameran Seni Imersif The Redmiller Universe

6 hours ago 3
Ingin Lihat Sosok Anak Kecil dalam Diri Kita? Yuk, Lihat Pameran Seni Imersif The Redmiller Universe Pameran seni imersif The Redmiller Universe.(Dok. MI)

SEBUAH karakter yang digambarkan sebagai sosok animasi gadis kecil yang menggemaskan dengan rambut merah dan mata besar menghiasi dinding yang ditempeli sejumlah lukisan. Lukisan-lukisan itu tampak berwarna-warni dengan sosok animasi gadis kecil tersebut.

Tak hanya lukisan, ada pula boneka, video, dan bentuk karya seni lainnya yang menampilkan gadis kecil bermata galaksi dengan air mata pelangi itu. Nyatanya, nama gadis itu ialah Redmiller Blood, yang diciptakan oleh seniman dan dosen Peter Rhian Gunawan.

Karakter ini sebenarnya ialah refleksi dari hasrat manusia yang ingin dicintai dan diterima oleh lingkungan masyarakatnya. Sehingga terkadang manusia menggunakan topeng yang terlalu banyak agar bisa diterima lingkungan.

Sebanyak lebih dari 20 karya seni yang menggambarkan Redmiller Blood ditampilkan di pameran seni imersif The Redmiller Universe yang dibuka pada 4 Juli - 7 September 2025 di Ganara Art, FX Sudirman, Jakarta Pusat.

Karya ini merupakan kolaborasi antara seniman muda Peter Rhian, G3NProject, Ganara Art Space dan fX Sudirman, yang mengajak publik untuk menelusuri perjalanan kontemplatif menuju cinta dan penerimaan diri.

Lewat narasi visual yang puitis dan ruang instalasi yang dipenuhi warna-warna intens, The Redmiller Universe menggambarkan figur simbolik seorang anak kecil dalam diri kita semua, sosok yang tampak kuat namun sesungguhnya rentan, yang terus-menerus mengejar standar sosial demi diterima dan dicintai. Dalam gelombang tuntutan dan kilau semu, ia terombang-ambing hingga lupa arah pulang.

Namun, alih-alih menawarkan jawaban, The Redmiller Universe menjadi peta yang membimbing kita untuk kembali. Pengunjung diajak masuk ke ruang kontemplasi yang sunyi dan aman, untuk mendengarkan ulang suara hati, mengingat doa-doa orangtua yang membimbing sejak awal, hingga menerima diri secara utuh tanpa topeng sosial.

The RedMiller Universe bukan hanya instalasi visual, tapi juga pengalaman emosional. Ia hadir sebagai pengingat lembut bahwa kita punya tempat untuk pulang, tempat di mana tak ada standar semu, hanya penerimaan dan kasih yang utuh.

"Di pameran ini aku ingin mengajak kembali semua pengunjung untuk berefleksi, untuk memikirkan ulang atau mengingat-ingat ulang siapa diri kita aslinya. Apakah doa-doa yang dulu dipanjatkan oleh orangtua kita masih berlaku di diri kita sekarang atau kita sudah berubah menjadi seorang yang lain," kata Peter Rhian Gunawan, saat ditemui Media Indonesia usai acara pembukaan pameran The Redmiller Universe, Jumat (4/7) di Ganara Art, Jakarta Pusat.

"Dan mungkin mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan potensi kita yang lain dari yang sudah kita jalani selama ini. Jadi pesannya adalah as an awareness  bahwa kita itu berharga, bahwa kita itu punya cahaya kita masing-masing," sambungnya.

Acara pembukaan pameran diresmikan oleh Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha Djumaryo. “Peter bukan hanya seorang seniman yang terus berkarya, tetapi juga seorang pendidik yang dengan penuh dedikasi membagikan nilai-nilai budaya kepada generasi berikutnya. Baginya, seni tidak hanya soal ekspresi personal, tetapi juga tanggung jawab kolektif untuk menjaga dan menghidupkan kebudayaan," ucap Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo.

Saat ditemui usai acara pembukaan pameran, Tita Djumaryo, Chief Executive Officer (CEO) dan pendiri Ganara Art mengatakan karya-karya yang dipamerkan di pameran The Redmiller Universe akan bisa mendorong kreativitas orang-orang yang hadir.
 
"Jadi mereka bisa datang, melihat pamerannya, lalu berkarya. Berkarya di (ruangan) sebelah (pameran di Ganara Art)," ungkapnya.

Untuk tiket masuk pameran dibanderol dengan harga Rp50 ribu, dan bundle ticket (pameran dan kegiatan seni) seharga Rp85 ribu. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |