Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Anjangsana Lebaran

2 days ago 8
Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Anjangsana Lebaran Halal bihalal saat Lebaran.(MI/ Amiruddin Abdullah Rubee)

ANJANGSANA atau halal bihalal, alias kunjungan ke rumah saudara dan kerabat menjadi kebiasaan saat momen silatirahmi Lebaran. Tujuannya untuk saling bermaafan.

Namun, kata Guru Besar UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M. Ishom el Saha, seringkali saat bersilaturahim, orang justru membuat kesalahan atau dosa baru kepada tuan rumah maupun tamu lainnya. Sebab itu ia mengingatkan lima kesalahan saat halal bihalal, dan semestinya dihindari:

  1. Riya

Kesalahan pertama yang umum saat halal bihalalal adalah pamer, baik yang diperlihatkan (riya) dan diperdengarkan (sum'ah), dengan maksud ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang di sekelilingnya. Suka cita dalam merayakan lebaran acapkali dinodai dengan kebiasaan memamerkan pakaian, perhiasan, kendaraan, kesuksesan dan sebagainya, baik dari pihak tamu maupun tuan rumah.

"Seolah ingin memberi tahukan kepada khalayak bahwa 'inilah aku' yang mengalami peningkatan taraf hidup di saat lebaran," kata Ishom dalam keterangannya, Minggu (30/3).

  1. Iri (Hasud)

Rasa Iri (hasud) atau tidak suka dengan orang lain dapat ditunjukkan dengan beragam cara, mulai dari memalingkan muka atau berkata-kata tidak langsung di depan orangnya. "Pada saat anjangsana lebaran, iri hati biasanya muncul disebabkan ketidaksenangan dan kecemburuan dengan orang lain yang bernasib baik atau dianggap menyainginya," ujarnya.

  1. Buruk sangka (suuz-zdan)

Buruk sangka atau menilai negatif orang lain dengan berbagai praduga yang tak ada dasarnya. Buruk sangka sering terjadi timbul dari orang yang bertamu maupun tuan rumah itu sendiri.

"Orang yang sedang bertamu timbul praduga yang tidak-tidak dikarenakan ada perbedaan yang drastis dari pemilik rumah atau isi rumah. Sementara tuan rumah timbul buruk sangka dikarenakan tamunya menunjukkan gelagat yang aneh atau sikap berlebihan," papar Ishom.

  1. Menggunjing (ghibah)

Menggunjing (ghibah) atau membicarakan orang lain dari segi kekurangan dan kejelekannya juga kerap dilakukan, bahkan tanpa sadar, saat acara berkumpul termasuk di halal bihalal Lebaran. Di saat lebaran, adakalanya tamu dan tuan rumah menggunjingkan orang lain. Adakalanya juga sesama tamu menggunjingkan pemilik rumah yang sedang dikunjungi.

"Misalnya, tamu yang sudah dipersilahkan duduk di ruang tamu, tiba-tiba ditinggalkan tuan rumahnya untuk waktu sebentar karena ingin menyiapkan minuman atau makanan. Kemudian sesama tamu itu menggunjingkan pemilik rumah karena sesuatu hal yang dilihatnya di dalam rumah," ungkapnya.

  1. Tahassus dan Tajassus

Tahassus ialah berupaya menguping pembicaraan orang lain, sedangkan tajassus adalah mencari-cari kekurangan serta keburukan-keburukan pihak lain. Pada saat berkumpul di hari lebaran, tiap-tiap orang biasanya memiliki bahan pembicaraan dan cerita dan cerita sendiri-sendiri.

"Namun demikian, sebetulnya ada yang perlu disampaikan dan tidak perlu diutarakan. Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan dosa tahassus dan tajassus bagi orang lain yang beda pandangan atau punya kepentingan sendiri," kata Ishom.

Ia menegaskan, melakukan lima dosa baru terlebih di saat-saat anjangsana dan bersilaturrahim di hari raya Idulfitri tentu saja sangat tidak etis karena pada moment itulah Allah Swt sedang menurunkan rahmat dan kasih sayang-Nya untuk kita semua. "Jadi, betul-betul kita harus pandai menjaga hati di lebaran Idul Fitri," tutupnya. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |