
ASOSIASI Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) mengimbau masyarakat berhati-hati dengan informasi penerbitan visa haji furoda. Ketua Bidang Humas & Media DPP AMPHURI Abdullah Mufid Mubarok mengatakan saat ini banyak informasi beredar di grup WhatsApp maupun media sosial yang mengatakan pemerintah Arab Saudi telah menerbitkan visa haji furoda.
Ia mencontohkan voice note tidak jelas yang berseliweran, baik dalam bahasa Arab atau Indonesia, menyampaikan bahwa sudah ada pertemuan antara Kementerian Haji Saudi, Kementerian Agama RI, Badan Penyelenggara Haji (BPH), dan KBRI. Pertemuan itu, kata informasi itu, menghasilkan kesepakatan akan terbit 3 ribu visa mujamalah.
"Teman-teman PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus) yang mati-matian berjuang dan ikhtiar visa mujamalah dan furoda, hari-hari ini diganggu pula dengan informasi-informasi yang berseliweran, baik di medsos maupun grup-grup WA. Saking inginnya jamaah berangkat, banyak yang tertipu juga," kata Mufid kepada Media Indonesia, Minggu (1/6).
Pihaknya pun mengimbau kepada PIHK-PIHK anggota Amphuri agar hati-hati dan waspada menyikapi perkembangan di masa injury time haji 2025. "Banyak informasi dan tawaran yang tidak jelas validitasnya. Jangan sampai panic buying sehingga malah semakin menimbulkan kerugian," ujarnya.
Banyaknya informasi terkait hal itu pun ditanggapi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief melalui keterangan di Arab Saudi, Minggu (1/6).
"Perlu kami sampaikan, terkait beredarnya informasi pembukaan, visa furoda pada Minggu (1/6) sebagaimana yang tersebar di sosial media, kami sampaikan bahwa pemerintah Indonesia sampai hari ini belum mendapatkan informasi apa pun terkait hal tersebut," kata Hilman seperti dikutip dari Antara. (H-3)