Hamas dan Israel Capai Kesepakatan Tuntaskan Penundaan Pembebasan Tahanan Palestina

2 weeks ago 14
Hamas dan Israel Capai Kesepakatan Tuntaskan Penundaan Pembebasan Tahanan Palestina Warga Palestina yang menunggu pembebasan tahanan Palestina.(Al Jazeera)

KELOMPOK Palestina Hamas mengatakan delegasinya mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan Sabtu (22/2).

Pertemuan delegasi Hamas dengan pihak mediator dilalukan di ibu kota Mesir, Kairo, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

Dalam pernyataan, Hamas mengatakan delegasinya, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya, bertemu dengan pejabat Mesir untuk membahas pelaksanaan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan serta persiapan untuk tahap negosiasi berikutnya.

Kelompok tersebut menekankan perlu kepatuhan penuh dan tepat terhadap semua ketentuan kesepakatan.

Hamas menambahkan bahwa solusi telah dicapai yang memastikan bahwa pembebasan tahanan Palestina akan terjadi bersamaan dengan penyerahan jenazah warga Israel.

Hal ini sebelumnya disetujui dalam tahap pertama kesepakatan bersama dengan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina tambahan.

Seorang pejabat Israel mengonfirmasi Selasa (25/2) malam bahwa kesepahaman telah dicapai dengan Hamas untuk menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina.

"Mediasi Mesir telah berhasil. Kesepakatan dicapai untuk menyelesaikan masalah penundaan pembebasan tahanan Palestina," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kepada Channel 13 Israel.

"Jika tidak ada perubahan pada menit-menit terakhir, jenazah empat sandera Israel akan dikembalikan pada Rabu malam tanpa upacara resmi dan tahanan Palestina akan dibebaskan secara bertahap dari penjara-penjara Israel," tambah pejabat itu.

Tahap pertama kesepakatan gencatan senjata di Gaza dimulai pada 19 Januari, mencakup tiga tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari. Negosiasi untuk tahap berikutnya diperlukan sebelum selesainya tahap saat ini.

Sebagai bagian dari fase ini, yang melibatkan pembebasan 33 sandera Israel--baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal--faksi perlawanan Palestina telah membebaskan 25 tawanan yang masih hidup dan empat orang yang sudah meninggal dalam tujuh gelombang terpisah.

Israel telah menunda pembebasan sekitar 620 tahanan Palestina, meskipun Hamas memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian tersebut.

Pada Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, setelah berdiskusi dengan beberapa menteri, memutuskan untuk tidak membebaskan tahanan Palestina yang bertentangan dengan rekomendasi pejabat keamanan Israel.

Kantor Netanyahu mengeklaim keputusan itu merupakan respons atas pelanggaran Hamas dengan mengutip upacara yang diadakan untuk enam tahanan yang dibebaskan Sabtu lalu. 

Hamas menepis tuduhan itu sebagai tidak berdasar dan menyebutnya sebagai dalih untuk menghindari komitmen Israel berdasarkan kesepakatan itu.

Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan telah berlaku di Gaza sejak bulan lalu, menghentikan perang Israel, yang menewaskan hampir 48.350 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |