GREAT Institute: Safari Prabowo ke Timteng Perkuat Diplomasi Indonesia

5 days ago 11
 Safari Prabowo ke Timteng Perkuat Diplomasi Indonesia Focus Group Discussion (FGD) mencermati arah politik dan diplomasi Presiden Prabowo Subianto di Timur Tengah dan Turki.(dok. GREAT Institute)

KUNJUNGAN Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara berpengaruh di kawasan Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Qatar, Yordania, serta Turki dilakukan dalam rangka membangun hubungan politik dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional, khususnya di Global South. Safari mantan Danjen Kopassus ke pemimpin dunia ini juga untuk mengomunikasikan respons atas kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Hal itu mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Mencermati Arah Politik dan Diplomasi Prabowo di Timur Tengah dan Turki yang diselenggarakan di kantor GREAT Institute, Jakarta Selatan, Senin (14/4).

Direktur Geopolitik Great Institute, Teguh Santosa, menguraikan dilema setiap negara di arena internasional yang anarkistis. Hubungan dengan negara lain haruslah dibangun tanpa menciptakan ketergantungan atau the absence of dependency.

“Salah besar bila kita mengatakan bahwa antitesa dari ketergantungan pada satu negara hegemonik adalah dengan bersandar pada negara hegemonik lain. Antitesa dari ketergantungan pada satu negara adalah meniadakan ketergantungan pada negara itu, dan pada negara lain," ujar teguh dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, dinamika di arena internasional saat ini, yang dipicu oleh perang tarif yang dilancarkan pemerintahan Trump dan direspons dengan sangat keras oleh pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok, harus dijadikan momentum untuk membangun kemitraan dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip saling menghormati kedaulatan.

Teguh yakin kunjungan Prabowo ke sejumlah negara dan arah komunikasinya dengan pemimpin-pemimpin dunia dilakukan dalam kerangka itu.

Sementara itu, pengamat hubungan internasional Zarmansyah mengingatkan bahwa Indonesia memiliki investasi yang sangat besar pada proses perdamaian di banyak kawasan dunia. Sayangnya, investasi perdamaian itu seringkali ditinggalkan begitu saja.

“Saya berharap Presiden Prabowo juga memberikan perhatian pada investasi perdamaian yang sudah kita lakukan di banyak negara. Kehadiran Indonesia dalam menjaga perdamaian di banyak negara dan kawasan harus di-follow up dengan kerja sama ekonomi sehingga Indonesia memiliki mitra alternatif yang lebih luas,” ujar Zarmansyah.

Sejauh ini agenda politik dan ekonomi yang dibawa Prabowo dalam kunjungan ke Timur Tengah tersebut mendapatkan sambutan di setiap negara yang disinggahi.

Melihat komitmennya membangun solidaritas global, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan menyebut Prabowo berpeluang besar menjadi pemimpin baru dunia asalkan pemerintahannya mampu membangun komunikasi politik yang lebih baik. “Sehingga kebijakan luar negeri Indonesia tidak mendapatkan persepsi negatif,” tandasnya.  (B-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |