Fadli Zon dan Wagub NTT Susur Gua Berusia 80 Tahun

9 hours ago 5
Fadli Zon dan Wagub NTT Susur Gua Berusia 80 Tahun Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wagub NTT Johni Asadoma dan warga berpose bersama sebelum susur gua.(MI/Palce Amalo)

MENTERI Kebudayaan Fadli Zon bersama Wagub Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma berkunjung ke Gua Fatusuba yang terletak di Kampung Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang

Gua Fatusua berusia sekitar 80 tahun dan merupakan salah satu gua peninggalan Jepang di wilayah tersebut. Dibangun di era Perang Dunia II, gua ini menjadi saksi penjajahan Jepang di Indonesia

Gua ini dijadikan benteng pertahanan tantara Jepang dan juga tempat penyimpanan logistik. Gua ini pertama kali dilaporkan oleh Pendeta Otniel Dani Liu dan Pendeta Desy Takengkeng dari Gereja GMIT Mizpa di di kampung tersebut.

Selanjutnya, setelah pulang dari kegiatan Exotic Lamaholot, Central Culture of The World di Larantuka, Flores Timur, Fadli Zon dan Johni Asadoma berkunjung ke gua tersebut pada Sabtu (26/4) sore.

Di sana, mereka menerima penjelasan singkat dari para pendeta, aparat pemerintah dan tokoh masyarakat mengenai gua yang dibangun dengan sistem kerja paksa sekitar tahun 1942.

Selanjutnya, Fadli Zon, Johni Asadoma dan petugas, mengenakan peralatan pengaman seperti helm, sepatu dan senter masuk ke dalam gua. Kondisi gua yang becek, lembab dengan kondisi tekstur jalan yang licin, tidak menyurutkan semangat mereka menyusuri satu per satu lorong gua.

Adapun gua ini masih berstatus Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB), nantinya diharapkan naik status menjadi cagar budaya (CB). “Ke depan, saya berharap agar situs ini dapat menjadi Cagar Budaya (CB), yang tentunya memerlukan proses penelitian dan kajian lebih lanjut dengan melibatkan bukan hanya ahli, namun juga pemerintah daerah,” ujar Fadli Zon.

Sedangkan, Wagub NTT Johni Asadoma mengatakan, segera menginstruksikan kadis pendidikan dan kebudayaan untuk mengumpulkan data-data tentang gua tersebut sebagai bahan penelitian lebih lanjut.

"Libatkan pihak-pihak seperti masyarakat sekitar, pihak akademisi baik dari perguruan tinggi negeri dan swasta juga. Semua data dan bahan tersebut nanti kita kirimkan ke Kementerian Kebudayaan untuk ditindaklanjuti lebih dalam lagi,” ujar Mantan Kapolda NTT tersebut. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |