
SIAPA sangka, buah ciplukan yang kerap tumbuh liar di pekarangan ternyata mengandung nutrisi yang kaya dan bermaanfaat bagi kesehatan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam National Institutes of Health (NIH), buah ciplukan mengandung senyawa dengan sifat antiinflamasi, antibakteri, serta antidiabetes.
Buah ciplukan liar (Physalis angulata) mengandung vitamin C, flavonoid, dan beta-karoten yang dapat dan serat dalam ciplukan menjadikannya sebagai salah satu superfood alami yang layak dikonsumsi secara rutin.
Manfaat buah ciplukan liar untuk kesehatan:
- Membantu mengontrol gula darah, buah ciplukan mengandung senyawa yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam diabetes research and clinical practice menunjukkan bahwa ekstrak ciplukan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kandungan vitamin c dan antioksidan dalam buah ciplukan membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Antioksidan ini juga melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis.
- Menjaga kesehatan jantung, ciplukan kaya akan kalium, yang berperan dalam mengontrol tekanan darah dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Sebuah penelitian dalam american journal of cardiology menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya kalium dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan hipertensi.
- Membantu menurunkan berat badan, serat tinggi dalam buah ciplukan membantu memperlancar pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membuat ciplukan menjadi pilihan makanan sehat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara alami.
- Memiliki sifat antikanker beberapa penelitian menemukan bahwa senyawa withanolides dalam ciplukan memiliki sifat antikanker yang dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker. Studi dalam cancer letters menyebutkan bahwa ekstrak ciplukan mampu menghambat perkembangan sel kanker payudara dan paru-paru.
- Menyehatkan mata, kandungan beta-karoten dalam ciplukan berperan penting dalam menjaga kesehatan mata.
Ciplukan bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasa; dari negara tropis Amerika dan tersebar ke berbagai kawasan di Amerika, Pasifik, Australia, dan Asia. Ciplukan dapat tumbuh di daratan rendah atau di bawah pohon dan agak lembab.
Setiap daerah di Indonesia menyebut ciplukan dengan nama yang berlainan. Di daerah Sunda misalnya, dikenal dengan nama cecenet. Di Madura dengan nama nyornyoran, Bali dikenal dengan keceplokan, dedes atau leletep jika berada di Sumatera, dan orang Minahasa menyebutnya dengan leletokan. (H-2)