
BANJIR air laut pasang (rob) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah semakin tidak terkendali, warga di puluhan desa di empat kecamatan semakin mengalami kesulitan karena tidak hanya jalan terendam banjir, tetapi juga rumah serta ladang mereka tidak lagi produktif.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (24/4) sisa-sisa banjir rob di jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak masih terlihat, air sungai yang memanjang di sepanjang jalan itu masih menyentuh tanggul, bahkan kondisi masuk lebih di pedesaan ke arah utara kondosi puluhan desa lebih parah lagi karena banjir masih merendam setinggi 1,2 meter.
Puluhan desa di empat kecamatan di Kabupaten Demak yakni Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung menjadi langganan banjir rob, sehingga ratusan ribu warga harus bertahan, namun hingga kini belum ada penyelesaian dalam menghadapi banjir tersebut. "Sayung dan Bonang merupakan kawasan terparah banjir rob," kata Ketua DPRD Demak Zayinul Fata.
Tidak hanya banjir rob, menurut Zayinul Fata, abrasi juga sangat tinggi membahayakan kondisi ribuan warga di sepanjang pesisir kawasan tersebut, sehingga diharapkan agar pemerintah segera mengambil langkah cepat karena hingga saat ini tidak ada upaya konkrit pemerintah daerah hingga pusat untuk menangani masalah ini
Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin mengatakan dalam penanganan rob ini, hingga saat ini masih terus dilakukan oleh pemerintah daerah, namun melihat keterbatasan anggaran maka upaya dikakukan adakah mendorong dan meminta pemerintah provinsi dan pusat untuk melakukan upaya secepatnya.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, la juta Badruddin, memberikan perhatian serius pada persoalan rob yang selama ini melanda wilayah pesisir Kabupaten Demak, menurut rencana pembangunan sistem pengendalian rob di kawasan pantai utara Jawa diproyeksikan mulai dilaksanakan pada 2025 ini.
"Proyek strategis nasional pengendalian rob ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bersama Bupati Eisti’anah mengikuti retret di Magelang Februari lalu," ujar Badruddin.
Sementara itu sejumlah warga terus mengeluhkan banjir rob yang setiap hari terus merendam daerahnya, menurut Akhadun, tokoh warga di Bonang bahwa banjir rob menjadikan warga kesulitan karena merendam kawasan ekonomi seperti jalan lingkungan, pasar, pertokoan, tempat pelelangan ikan hingga pelabuhan perikanan.
Warga Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung Demak Mustakhin secara terpisah mengungkapkan banjir rob menjadikan sebagian warga hengkang ke desa lainnya, karena selain jalan menuju ke kawasan pemukiman terendam hingga satu meter juga banyak rumah tidak dapat lagi ditempati kareba sudah merendam lebih dari setengah ketinggian rumah.
"Seperti saat ini, setiap sore warga waktu pulang kerja yang pada umumnya di sejumlah pabrik, harus berjalan menembus banjir setinggi pinggang agar dapat ouhang ke rumah dan setiap tahun warga mengeluarkan buaya jutaan rupiah untuk peninggian rumah agar tidak tenggelam," tambahnya.
Secara terpisah Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Wahyu Sri Mulyani Kamis (24/4) mengatakan bahwa air laut pasang masih berpotensi di perairan utara Jawa Tengah hingga beberapa hari kedepan, sehingga diminta warga di pesisir Pantura untuk tetap bersiaga menghadapi banjir rob.
Berdasarkan pengamatan dinamika di perairan, ungkap Wahyu Sri Mulyani, air laut pasang setinggi 1 meter akan kembali berlangsung pukul 14.00-19.00 WIB, sehingga hal ini berdampak pada kegiatan warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.(H-2)