
TONY Blair Institute (TBI) dikaitkan dengan proyek yang dikecam luas karena mengusulkan pembersihan etnis di Jalur Gaza, Palestina, dengan melibatkan pembangunan kembali daerah kantong pantai itu. Rencana tersebut mencakup Trump Riviera dan infrastruktur yang dinamai menurut nama raja-raja Teluk. Demikian menurut dokumen yang ditinjau Financial Times (FT) dan diungkap pada Minggu ((6/7).
Visi tersebut, yang diuraikan dalam bahan presentasi berjudul The Great Trust, diciptakan sekelompok pengusaha Israel dengan dukungan para konsultan di Boston Consulting Group (BCG). Rencana BCG mengasumsikan bahwa sedikitnya 25% warga Palestina akan pergi secara sukarela dengan sebagian besar tidak akan pernah kembali. Masih belum jelas warga Palestina punya pilihan dalam masalah ini atau tidak, tetapi proposal tersebut dikecam luas sebagai pembersihan etnis terhadap penduduk asli wilayah tersebut.
Proyek tersebut bertujuan mengubah Gaza yang dihancurkan Israel menjadi pusat investasi yang menguntungkan. Inti dari proposal tersebut yaitu skema perdagangan berbasis blockchain, zona ekonomi khusus dengan pajak rendah, dan pulau buatan seperti di Dubai. Meskipun TBI bersikeras tidak mendukung atau menulis slide tersebut, dua anggota stafnya berpartisipasi dalam diskusi terkait dengan inisiatif tersebut.
Pelabuhan laut dalam
TBI didirikan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair pada 2016 untuk diduga mempromosikan reformasi kebijakan global dan memerangi ekstremisme. Satu dokumen internal TBI berjudul Gaza Economic Blueprint diedarkan dalam kelompok proyek itu yang menguraikan proposal ekonomi dan infrastruktur yang ambisius. Ini mencakup pelabuhan laut dalam yang menghubungkan Gaza ke koridor India-Timur Tengah-Eropa dan visi untuk pulau buatan di lepas pantai.
Ada perbedaan penting. Tidak seperti proposal pengusaha Israel, dokumen TBI tidak menyarankan relokasi warga Palestina layaknya gagasan yang didukung Presiden AS Donald Trump dan dikutuk secara internasional sebagai rencana membersihkan Gaza secara etnis. Meskipun beberapa ide saling tumpang tindih, TBI menegaskan bahwa mereka tidak berperan dalam penyusunan atau persetujuan presentasi yang didukung BCG.
Awalnya, TBI membantah terlibat. "Cerita Anda salah besar. TBI tidak terlibat dalam persiapan presentasi," ujar dengan seorang juru bicara kepada FT. Namun, setelah FT menyajikan bukti dari kelompok pesan beranggotakan 12 orang yang mencakup staf TBI, konsultan BCG, dan penyelenggara Israel, lembaga tersebut mengakui bahwa stafnya mengetahui dan hadir selama diskusi terkait.
"Kami tidak pernah mengatakan TBI tidak tahu apa-apa tentang proyek yang sedang dikerjakan kelompok ini," ucap juru bicara itu sebagaimana dilansir Middle East Eye (MEE), kemarin. TBI mengeklaim bahwa mereka berada dalam mode mendengarkan dan makalah internalnya hanyalah salah satu dari banyak analisis skenario pascaperang yang sedang dieksplorasi.
Investor teknologi Israel
Kelompok di balik proposal tersebut mencakup investor teknologi Israel terkemuka seperti Liran Tancman dan kapitalis ventura Michael Eisenberg. Keduanya dilaporkan berperan dalam mendirikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
Kredibilitas GHF telah dirusak oleh kontroversi. Peluncuran program yang kacau itu mengakibatkan sedikitnya 700 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka oleh pasukan Israel saat mencoba mengakses bantuan.
Phil Reilly, sebelumnya dilaporkan MEE menjabat sebagai penasihat senior di BCG selama delapan tahun dan mulai membahas bantuan Gaza dengan warga sipil Israel saat masih menjabat pada awal 2024, bertemu dengan Tony Blair di London awal tahun ini. TBI mengatakan Reilly meminta pertemuan tersebut dan menggambarkan keterlibatan Blair terbatas.
"Sekali lagi, Tuan Blair mendengarkan. Namun seperti yang Anda ketahui, TBI bukan bagian dari GHF," imbuh sang juru bicara.
Hadapi kontroversi lain
Badan amal Inggris yang terkait dengan mantan perdana menteri Tony Blair itu menampilkan peta di situs webnya yang mencakup Dataran Tinggi Golan yang diduduki, Tepi Barat, dan Jalur Gaza sebagai bagian dari Israel. Ini bukan pertama kali Blair atau yayasannya menghadapi kontroversi.
Ia menjabat sebagai pelindung kehormatan cabang Inggris dari Dana Nasional Yahudi Israel (JNF). JNF menghadapi kritik keras atas berbagai kegiatannya, termasuk menyumbangkan £1 juta kepada hal yang digambarkannya sebagai milisi terbesar Israel dan menghapus Palestina dari peta resminya.
TBI juga menerima uang dari seorang penipu keuangan terkait dengan permukiman ilegal Israel dan jaringan Islamofobia Amerika. Seorang sumber sebelumnya mengatakan kepada FT bahwa GHF menerima janji US$100 juta dari suatu negara yang tidak disebutkan namanya.
Bahan presentasi setebal 30 halaman itu, yang dibagikan kepada pejabat AS dan pemangku kepentingan regional lain, mengusulkan penempatan tanah publik Gaza ke dalam perwalian yang dikelola di bawah pengawasan Israel hingga teritori tersebut didemiliterisasi dan dideradikalisasi. Pemilik tanah pribadi akan ditawari token digital sebagai ganti tanah mereka dengan janji perumahan permanen.
Proposal tersebut mencantumkan 10 megaproyek, termasuk infrastruktur yang dinamai menurut nama para pemimpin Teluk, seperti MBS Ring dan MBZ Central. Tujuannya menarik perusahaan-perusahaan internasional besar seperti Tesla, Amazon, dan IKEA. Menurut proyeksi BCG, inisiatif tersebut dapat meningkatkan nilai ekonomi Gaza dari US$0 saat ini menjadi US$324 miliar. (I-2)