Dompet Dhuafa Gaungkan Sadar Kesehatan Lewat Program Ramadan RDK Sebar Manfaat

1 week ago 10
Dompet Dhuafa Gaungkan Sadar Kesehatan Lewat Program Ramadan RDK Sebar Manfaat Program Ramadan bertajuk Rekan RDK Sebar Manfaat yang diadakan sebagai bagian dari program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.(MI/Ihfa Firdausya)

RESPONS Darurat Kesehatan (RDK), bagian program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, melaksanakan program Ramadan bertajuk Rekan RDK Sebar Manfaat (Relawan Kesehatan RDK Sehat Bareng Masyarakat dan Ummat). 

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (7/3) di Jakarta itu antara lain skrining penyakit tidak menular (PTM), pembagian takjil, dan parade ambulans.

Sejalan dengan tema ‘Kerennya Gak Ada Obat’, dalam kegiatan tersebut RDK melibatkan Relawan Kesehatan (Rekan) dan Jaringan Sehat Indonesia (JSI).

GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa Yeni Purnamasari menjelaskan, skrining PTM dilakukan oleh Rekan untuk masyarakat sekitar Kantor LKC Pusat, Ciputat, Tangerang Selatan, dan Gedung Philantrophy Dompet Dhuafa, Jati Padang, Jakarta Selatan.

“(Tujuannya) guna mengenalkan kembali program-program LKC, serta dalam upaya gerakan sadar akan kesehatan sehingga dapat membantu upaya menurunkan angka kejadian penyakit tidak menular,” kata Yeni di Gedung Philantrophy Dompet Dhuafa, Jumat (7/3).

Sementara itu, lanjutnya, parade ambulans merupakan bentuk konsolidasi bersama JSI yang telah banyak berkontribusi untuk LKC dalam melayani para dhuafa. Parade ambulans dimulai dari Kantor LKC menuju Kantor Gedung Philantrophy Dompet Dhuafa Jakarta Selatan di sela menunggu waktu berbuka puasa.

Sebagai informasi, RDK merupakan bagian dari program LKC Dompet Dhuafa langsung kepada masyarakat yang menderita penyakit akut, kronik, dan dalam kondisi gawat darurat, termasuk dalam situasi bencana.

Dengan standar cepat, tepat, dan tanggap, layanan Respons Darurat Kesehatan LKC Dompet Dhuafa tersedia di seluruh Indonesia melalui Crisis Center (CC) LKC di nomor 0811 1617 101 (Chat Whatsapp) yang dapat diakses selama 24 jam.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Herdiansyah memberikan pembekalan kepada puluhan Relawan Kesehatan (Rekan) dan Jaringan Sehat Indonesia (JSI) yang hadir. Ia menekankan fokus layanan kesehatan Dompet Dhuafa.

Fokus itu antara lain preventif, promotif, dan kuratif. 

“Setelah kuratif, ada program rehabilitatif. Jadi setelah sembuh, diobati dengan cara kuratif tadi, maka kita dorong untuk ada rehabilitatif, untuk dipulihkan,” kata Herdiansyah.

Di sisi lain, LKC Dompet Dhuafa dan para relawan juga diminta untuk memperhatikan aspek evaluatif. Jika itu tidak menjadi perhatian, katanya, organisasi bisa terlena dan tidak melakukan improvisasi ataupun upaya-upaya perbaikan ke depan.

“Semua yang dilakukan oleh kita terhadap saudara-saudara kita melalui kegiatan pencegahan atau preventif, atau promosi-promosi kegiatan, atau kuratif, atau yang membantu atau menjemput pakai ambulance supaya orang tertolong, kita harus juga melakukan evaluasi,” ujar Herdiansyah.

“Apakah sudah benar atau bermanfaat? Biasanya ada dua simbolnya, cepat dan berdampak. Namun sebenarnya kita harus mengukur, benar nggak? Jangan-jangan orang kurang suka kepada kita, atau ada yang salah dengan layanan kita, atau ada hal-hal yang membuat mereka malah marah kepada kita,” imbuhnya,

Dengan melakukan evaluasi, lanjutnya, LKC Dompet Dhuafa diharapkan semakin kuat. Menurut Herdiansyah, evaluasi merupakan ikhtiar perbaikan-perbaikan yang akan membuat kekuatan Jaringan Sehat Indonesia lebih efektif.

“Apakah kita sudah mulai dikenal? Orang mudah menerima bantuan atau masih sulit? Atau masih nggak tahu, masih tidak mengerti terhadap kita? Yuk kita evaluasi di mana (kekurangannya), apakah teleponnya masih susah diangkat? Insya Allah dengan semangat evaluatif itu akan membuat kita jadi lebih baik,” pungkasnya. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |