Dari Jumbo hingga Ikatan Darah, Ini Daftar Film dan Sineas Indonesia yang Berangkat ke Cannes Film Festival 2025

1 week ago 5
Dari Jumbo hingga Ikatan Darah, Ini Daftar Film dan Sineas Indonesia yang Berangkat ke Cannes Film Festival 2025 Konferensi pers menuju Cannes Film Festival.(Dok. MI)

SINEMA Indonesia akan kembali hadir dalam ajang festival film terbesar di dunia, Cannes International Film Festival 2025. Tahun ini, akan kembali hadir Paviliun Indonesia dalam rangkaian pasar film terbesar di dunia, Marche du Film yang menjadi bagian dari penyelenggaraan Cannes Film Festival.

Melalui Paviliun Indonesia, Pemerintah Indonesia juga turut mendukung pemerintah DKI Jakarta untuk mempromosikan potensi industri perfilman DKI Jakarta, sekaligus dalam rangka menuju 500 tahun Jakarta sebagai kota global dan kota sinema pada tahun 2027. Kehadiran industri film Jakarta di Marche du Film diharapkan dapat menginspirasi kota-kota lain untuk memperkuat industri film daerah dan mempromosikannya di pasar global.

Di Marche du Film Cannes Film Festival 2025, para sineas Indonesia akan hadir dalam berbagai kegiatan. Salah satunya adalah film Ikatan Darah yang diproduseri Iko Uwais melalui rumah produksi Uwais Pictures untuk bisa berjejaring dan bertemu dengan calon mitra internasional. Film tersebut mengangkat silat dan cerita lokal.

Di Marche du Film, juga hadir film animasi Jumbo yang saat ini tengah digandrungi penonton Indonesia hingga mendapat raihan 8 juta penonton lebih dan menjadi film Indonesia terlaris ketiga sepanjang masa. Jumbo juga akan bertemu dengan para calon mitra untuk memasarkan dan mendistribusikan film animasi kebanggaan Indonesia tersebut untuk bisa ditayangkan di lebih banyak negara.

Tiga kekayaan intelektual (intellectual property/IP) komik Indonesia, juga akan hadir di Marche du Film diusung oleh JAFF Market. Mereka adalah Bandits of Batavia rilisan Beyondtopia karya Bryan Valenza, komik Locust rilisan Studio Kosmik, dan Jitu yang dirilis Caravan Studio. Ketiga komik yang siap dialihwahanakan menjadi film layar lebar tersebut akan mengikuti program Spotlight Asia di Marche du Film, setelah terseleksi di JAFF Market 2024.

Film panjang debut penyutradaraan Reza Rahadian, Pangku juga akan berpartisipasi di Marche du Film Cannes. Film Pangku dipresentasikan di Cannes untuk bertemu dengan calon mitra kolaborator seperti sales agent. Sebelumnya, Pangku memenangkan salah satu penghargaan di JAFF Future Project 2024 dan mendapat penghargaan HAF Goes To Cannes pada helatan Hong Kong International Film Festival (HKIFF) 2025.

Film terbaru dari Palari Films karya sutradara Edwin, Monster Pabrik Rambut yang memiliki judul internasional Sleep No More juga akan hadir di Marche du Film. Film yang dibintangi Rachel Amanda, Lutesha, Iqbaal Ramadhan, dan Sal Priadi tersebut merupakan ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Jerman. Di Marche du Film, Sleep No More akan diwakili oleh ShowBox sebagai sales agent mereka. ShowBox merupakan sales agent yang juga menaungi film horor blockbuster Korea Selatan Exhuma.

Cannes Film Festival 2025 juga menjadi ajang kembalinya aktris legendaris Indonesia Christine Hakim. Sebelumnya, film yang dibintanginya, Tjoet Nja’ Dhien (1989) menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di festival tersebut. Kini, Christine Hakim kembali ke Cannes dalam debutnya sebagai produser untuk film The Mourning Journey yang disutradarai Garin Nugroho dan dibintangi oleh Reza Rahadian. The Mourning Journey akan mencari calon mitra kolaborator di Marche du Film.

Produser dan sutradara Razka Robby Ertanto juga menjadi salah satu produser yang terseleksi untuk mengikuti program Producers Network Marche du Film. Di program tersebut, Razka akan mempresentasikan proyek film terbarunya yang menceritakan kisah tentang penyanyi seriosa legendaris Indonesia yang juga merupakan istri pelukis S. Sudjojono, Rose Pandanwangi. Razka sebelumnya telah memproduseri film-film yang juga disutradarainya, seperti Midnight in Bali (2025), Yohanna (2024), dan Ave Maryam (2018).

Produser Yulia Evina Bhara, yang tahun lalu juga menjadi salah satu dari lima produser Indonesia di program Producers Network Marche du Film, tahun ini juga akan kembali hadir di Cannes Film Festival. Namun, keterlibatannya kali ini adalah menjadi anggota juri untuk Semaine de La Critique (Critics Week) Cannes Film Festival 2025. Yulia akan bergabung bersama Jihane Bougrine, Josee Deshaies, Daniel Kaluuya and Presiden juri Rodrigo Sorogoyen.

Film ko-produksi KawanKawan Media berjudul  Renoir yang disutradarai oleh sutradara Jepang Chie Hayakawa (Plan 75) yang di ko-produseri oleh Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma terseleksi di  kompetisi utama Cannes tahun ini. Renoir adalah film ko-produksi antara Jepang, Indonesia, Perancis, Filipina dan Singapura.

Salah satu festival film internasional tahunan Indonesia, Jakarta Film Week (JFW) melalui program JFW Net juga akan turut berpartisipasi di Cannes Film Festival 2025. JFW akan hadir dalam program Co-production Night Marche du Film, bergabung bersama beragam program market dari festival-festival film internasional untuk saling bermitra dan berjejaring. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |