
AKIBAT cuaca ekstrem dan sungai meluap, ratusan rumah warga dan sawah di sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 20-70 centimeter.
Pemantauan Media Indonesia, hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir melanda sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, akibatnya tanggul Sungai Renggong jebol dan aliran Sungai Irigasi meluap di Kabupaten meluap sehingga ratusan rumah warga dan sawah di dua desa yakni Desa Tanggirejo dan Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan terendam banjir.
Banjir setinggi 70 centimeter memasuki dua desa terjadi dini hari itu, terus meninggi dan meluas seiring hujan yang kian deras mengguyur, sehingga warga mulai khawatir dan bersiap untuk mengungsi, bahkan terbayang juga ratusan hektare sawah yang baru saja selesai ditanami rusak hingga menimbulkan kerugian karena banyak yang mati dan hanyut.
"Air mulai masuk rumah tadi pagi, kami langsung menyingkirkan barang-barang elektronik ke tempat lebih tinggi karena air telah mencapai ketinggian 30-40 centimeter di dalam rumah," ujar Kasdi,46, warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.
Hal serupa juga diungkapkan Supriatin,35, warga Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan bawa banjir sudah dirasakan naduk desa sejak Jumat (16/4) makam merendam jajan dan area persawahan, namun saat itu baru sekitar 30 centimeter dan terus meningkat hingga ketinggian mencapai pinggang orang dewasa, sehingga warga kesulitan keluar masuk desa.
Kepala Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Grobogan Sundowo mengungkapkan banjir di dua desa ini terjadi karena tanggul Sungai Renggong jebol dan air Sungai Irigasi meluap setelah hugan lebat mengguyur ku awasan ini sejak Jumat (16/5) malam, bagian air terus menggelontor di pemukiman warga hingga ketinggian mencapai 70 centimeter.
Selain tanggul Sungai Renggong jebol, ungkap Sundowo, di sejumlah jembatan juga banyak sampah menumpuk hingga menutup aliran sungai, berdasarkan perhitungan ada 400 runah warga di dua desa ini terendam dan sekitar ratusan hektare sawah juga tenggelam, sementara puluhan warga berusaha mengeluarkan air namun kesulitan karena volume air di sungai masih tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmanwanto mengatakan banjir di Grobogan akibat cuaca ekstrem tidak hanya di dya desa tersebut, sejumlah desa lain diantaranya Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan dan Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Desa Padas, Kecamatan Kedungjati dan Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo juga terendam banjir dengan ketinggian 20-60 centimeter, sehingga membuat warga khawatir.
"Kami telah menurunkan petugas untuk memantau desa-desa dilanda banjir tersebut, sarana dan prasarana untuk evakuasi seperti perahu karet, logistik dan titik pengungsian warga juga tejah disiagakan sebagai antisipasi jika banjir semakin meningkat," ujar Wahyu Tri Darmanwanto .
Banjir disebabkan hujan lebat mengguyur di daerah hulu tersebut, menurut Wahyu Tri Darmanwanto, terjadi sejak Jumat (16/5), sehingga cukup mengejutkan warga di sejumlah desa itu. "Ini merupakan banjir kiriman, maha kesiagaan bencana dilakukan kembali," imbuhnya.