
KILAUAN kain bernuansa warna laut dengan paparan cahaya matahari yang berpendar di permukaan samudera tertuang indah pada gaun dengan sentuhan drapery yang memberikan kesan gelombang dan volume air laut yang memukau. Sentuhan drapery dari sisi kiri gaun hingga ke pinggang kanan gaun menambah sisi cantik dan feminimnya gaun tersebut. Terlebih ditambah dengan atasan gaun dengan nuansa warna senada dan membentuk tubuh. Hingga belahan gaun di bagian kiri paha menghadirkan kesan seksi bagi pemakainya.
Tak hanya warna lembut, warna bold pun juga ada seperti strapless dress tanpa lengan berwarna merah dengan panjang gaun yang pendek di bagian depan hingga memanjang di bagian belakang. Gaun serba putih dengan berbagai desain juga menarik perhatian. Gaun bergaya modern tersebut juga bisa dipakai untuk acara pernikahan. Ada pula gaun memukau dengan corak bunga yang menarik perhatian dengan motifnya yang mengkilap.
Semua karya busana tersebut merupakan rancangan busana dari desainer Tanah Air Eddy Betty yang ditampilkan di acara fashion show (peragaan busana) Luminescence Eddy Betty Couture 2025 yang digelar di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/5) malam.
Sebagai informasi, Eddy Betty merupakan salah satu sosok desainer Tanah Air yang karyanya sudah kerap dikenakan oleh sejumlah selebriti, salah satunya ialah kebaya akad untuk Luna Maya yang ia kenakan di acara pernikahannya. Eddy Betty lulus dari Ecole de la Chambre Syndicale de la Haute Couture Parisienne di Prancis, lalu ia mengawali kariernya di dunia fesyen dengan bekerja di berbagai rumah mode Eropa sebelum kembali ke Indonesia dan membangun labelnya sendiri.
Eddy dikenal luas berkat keahliannya dalam membuat gaun pengantin dan busana malam dengan teknik haute couture. Estetika rancangan busananya mengusung siluet feminin, permainan drapery, dan aplikasi bordir tangan halus, hingga keunggulan korset untuk busananya.
Inspirasi utama Eddy membuat koleksi terbarunya tersebut ialah matahari. Eddy menerjemahkan gerak sinar matahari ke dalam desain gaun-gaun. Refleksi cahaya yang indah yang berpendar ke permukaan samudera juga diterjemahkan Eddy ke karya gaunnya dengan permainan warna, cutting, handcrafting, dan tata ornamentasi pada gaun. Gaun-gaun tersebut menghadirkan kilau material dan lipatan-lipatan yang menciptakan visual yang menawan. Siluet rancangan gaun dibangun dengan pendekatan arsitektural mulai dari struktur sculptural dan ornamentasi yang kompleks, namun tetap menghadirkan siluet tubuh yang seksi.
Sentuhan teknik haute couture klasik yang memukau dari tangan Eddy bisa menaklukkan berbagai bahan-bahan gaun mulai dari lace, chiffon, lame, silk, logam, resin, hingga polimer, sehingga bisa menghadirkan kesan gelombang yang memberikan volume pada busana dan nuansa berkilau yang mirip seperti pendar cahaya matahari.
Penampilan model yang berjalan di atas panggung peragaan busana dengan memakai koleksi Pendar tampak memukau dilengkapi dengan sepatu-sepatu menawan dari 1001 by Kiki Siantar Huillet & Uma Hapsari. Acara peragaan busana tersebut didukung oleh Hotel Mulia Senayan Jakarta dan Brani Water, aksesori dari Rinaldy A. Yunardi, Makeup Director Donny Liem, dan Fashion Show Director Djafar. (Nas/M-3)