
DI tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan kulit, berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan kulit sehat dan bercahaya. Mulai dari penggunaan skincare premium hingga rutin menjalani perawatan di klinik estetika.
"Namun, satu hal yang kerap luput dari perhatian justru menjadi faktor penentu keberhasilan seluruh rangkaian perawatan tersebut yaitu kualitas air yang digunakan setiap hari," kata Esa Mbouw, Product Specialist Filterbaby Indonesia.
Dalam pengamatannya, banyak yang tidak menyadari bahwa air keran yang digunakan untuk membilas wajah bisa mengandung zat berbahaya seperti klorin, logam berat, sedimen, serta kontaminan mikrobiologis lainnya. Kandungan-kandungan zat berbahaya tersebut dapat memicu iritasi, memperparah kondisi kulit sensitif, menyumbat pori-pori, hingga menyebabkan kulit menjadi kering dan kusam.
"Hal ini menjelaskan mengapa hasil dari skincare mahal dan perawatan intensif di klinik sering kali tidak menunjukkan hasil maksimal," ujar Esa.
Berdasarkan Laporan Kualitas Air Sungai Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta 2023, sebagian besar air sungai di Jakarta tergolong cemar berat, mengandung bakteri E coli, logam berat, hingga residu deterjen. Karena itu, meski air keran telah melalui proses penyaringan, risiko paparan klorin dan polutan lainnya tetap tinggi.
Paparan air dengan kualitas rendah secara terus-menerus dapat memicu iritasi kulit, jerawat, hingga kulit kering, bahkan memperburuk kondisi kulit sensitif.
"Memperhatikan kualitas air dalam rutinitas skincare harian menjadi langkah penting yang harus ditetapkan, karena perawatan terbaik pun tak akan maksimal jika air yang digunakan masih penuh polutan," tutur Esa.
Menjawab tantangan tersebut, filterbaby sebagai alat yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tambahan penggunaan skincare. Produk ini telah digunakan secara luas di berbagai negara maju dan kini hadir di Indonesia sebagai pelengkap wajib dalam rutinitas skincare harian.
Esa memaparkan, keunggulan dari filterbaby ialah mampu menyaring Klorin Hingga 99,9% sehingga efektif mengurangi klorin penyebab iritasi, jerawat, dan kulit kering. Alat itu juga dilengkapi dengan teknologi penyaringan ultrahalus yang dapat menyaring partikel hingga 0,1 mikron. Efektivitas tetap tinggi (98%) hingga 10.000 liter atau ±3 bulan pemakaian
Filterbaby juga disebutnya lebih ramah lingkungan karena menggunakan 80% lebih sedikit plastik dibanding filter biasa.
Selain desainnya yang menimalis dan estetik, filterbaby juga telah mendapat persetujuan dari dermatologis sehingga aman digunakan sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit harian.
"Skincare mahal dan treatment klinik tidak cukup jika air yang digunakan masih mengandung kontaminan. Filterbaby jadi pelindung kulit kita," ujar Esa.
Dua mode cerdas
Filterbaby memberi kemudahan melalui dua mode penggunaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan harian.
Mode Filter, merupakan fitur unggulan yang menyaring air hingga menjadi sangat bersih dan lembut, cocok digunakan saat mencuci wajah atau membilas produk perawatan kulit untuk hasil yang lebih optimal.
"Air yang tersaring dengan baik mendukung efektivitas skincare dan menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh," tutur Esa.
Mode lainnya, yakni Mode Biasa, memungkinkan aliran air tanpa proses penyaringan, namun tetap efisien dengan kemampuan menghemat air hingga 30%.
Mode ini ideal digunakan untuk kegiatan lain seperti mencuci tangan, berkumur, mencuci buah, bahkan untuk mencuci alat makeup.
"Kami percaya bahwa skincare bukan hanya tentang apa yang Anda aplikasikan ke kulit, tetapi juga tentang apa yang Anda gunakan untuk membilasnya. Filterbaby hadir sebagai pelengkap esensial untuk rutinitas perawatan kulit modern, memadukan teknologi dengan kenyamanan sehari-hari," pungkas Esa. (Fal/E-1)