Bertambah Korban Tewas akibat Serangan India ke Pakistan

Tentara India.(Al Jazeera)

SETIDAKNYA delapan orang tewas dan 35 orang terluka sementara dua orang hilang setelah India melancarkan serangan rudal di Pakistan.

Juru bicara Angkatan Darat Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry menyebut India telah menembakkan rudal ke kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli dari wilayah udaranya.

"Tentara India, menggunakan senjata yang berbeda, menargetkan enam tempat, yang menyebabkan 24 serangan," kata Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry dalam konferensi pers di kota garnisun Rawalpindi seperti dilansir Anadolu, Rabu (7/5).

Sementara itu, Angkatan Udara Pakistan telah menjatuhkan lima jet Angkatan Udara India menyusul serangan rudal oleh India.

"Angkatan Udara Pakistan telah menembak jatuh sedikitnya lima jet tempur India sebagai tanggapan atas agresi lintas perbatasan India baru-baru ini," kata Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengonfirmasi kepada lembaga penyiaran swasta Geo TV.

Sebelumnya, juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry mengonfirmasi jatuhnya dua pesawat Angkatan Udara India.

"Ada laporan lain tentang banyak kerusakan yang disebabkan oleh pasukan Pakistan, baik di darat maupun udara. Namun, saya dapat mengonfirmasikan kepada Anda bahwa sedikitnya dua pesawat Angkatan Udara India telah jatuh," tambah Chaudhry.

Tidak ada reaksi langsung dari pihak berwenang India terhadap laporan media pemerintah Pakistan tentang jatuhnya jet tersebut.

Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar mengatakan bahwa tanggapan Pakistan masih berlangsung tetapi menolak untuk membagikan rinciannya.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyebut serangan India terhadap kota-kota Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan sebagai tindakan serangan pengecut.

Karena itu, Islamabad akan memberikan balasan yang pantas terhadap provokasi perang oleh New Delhi.

"Bangsa Pakistan dan angkatan bersenjata Pakistan tahu cara menghadapi musuh dengan sangat baik," lanjut Sharif dalam suatu pernyataan.

"Musuh tidak akan pernah dibiarkan berhasil dalam tujuan jahatnya," pungkasnya. (I-2)