
DALAM kunjungannya ke Indonesia, Gates Foundation juga menjajaki kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI untuk memperkuat upaya penanganan stunting dan penurunan angka kemiskinan ekstrem yang masih cukup tinggi di Indonesia.
Ada tiga pembahasan kerja sama ini yaitu kolaborasi dalam pengembangan keilmuan dan riset, pemberdayaan masyarakat melalui program pekerja sosial, serta implementasi program-program Baznas yang dapat disinergikan seperti pengentasan stunting dan pengurangan kemiskinan ekstrem.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengungkapkan, kemiskinan ekstrem dan stunting merupakan dua tantangan utama yang saling berkaitan. Menurutnya, salah satu penyebab meningkatnya kemiskinan adalah praktik judi online dan pinjaman daring yang menjerat masyarakat miskin.
“Masyarakat miskin ingin membayar utang, mereka memakai caranya sendiri dengan berjudi, tapi sekaligus pinjaman online. Jadi mereka pinjam untuk judi, pada akhirnya tidak dapat apa-apa. Itu juga yang kemudian menyebabkan banyak orang bunuh diri,” ujar Noor Achmad.
Untuk memutus mata rantai tersebut, Baznas RI mengembangkan berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti Zmart, Zchicken, dan Santripreneur. Program Zmart memberikan dukungan modal dan pendampingan manajemen bagi pelaku usaha kecil.
Sementara Zchicken menyediakan produk makanan berkualitas dengan harga terjangkau, sementara Santripreneur membekali para santri dengan keterampilan kewirausahaan.
“Kami juga memiliki Kampung Zakat dan program-program lain yang menyentuh masyarakat miskin di Indonesia. Oleh karena itu, kami membutuhkan kerja sama tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional,” tambahnya.
Sementara itu, Deputy Director, Strategy, Planning & Management untuk Philanthropic Partnership, Gates Foundation, Pippa Zainoeddin menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya Baznas RI dalam mengatasi stunting dan kemiskinan. Mereka memiliki program digital yang memberikan pendampingan kepada masyarakat miskin dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan perekonomian.
Ia menjelaskan, sejak 2009, Gates Foundation telah mengucurkan lebih dari USD 300 juta dalam bentuk hibah ke Indonesia, terutama untuk sektor kesehatan, sanitasi, nutrisi, inklusi keuangan, dan pertanian.
“Bill Gates juga berencana akan menyumbangkan 99% kekayaannya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Kita juga mengajak miliarder dunia untuk bergabung memberikan bantuan, saat ini ada lebih dari 200 miliarder yang telah bergabung, salah satunya dari Indonesia,” kata dia.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh Baznas RI sejalan dengan misi global Gates Foundation dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial kelompok rentan. (H-2)